ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
16 April 2011, 19:04

Sekar Ajak Perempuan Menggali Potensi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tak hanya mantan Menkes saja yang diundang sebagai panelis di acara Sekar ini. Turut hadir pula Shinta Yudisia, dan Yulyani. Kedua panelis itu juga merupakan perempuan-perempuan inspiratif di bidangnya masing-masing.

Shinta Yudisia yang adalah ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa Timur banyak membagikan pengalaman menulisnya kepada para hadirin yang sebagian besar mahasiswi itu. Shinta yang sempat beberapa kali menjuarai lomba-lomba menulis tingkat nasional itu sengaja diundang panitia untuk ikut memberikan motivasi berkarya bagi para perempuan.

Dalam paparannya Shinta menjelaskan bahwa menulis merupakan salah satu potensi yang dapat digali dan dikembangkan oleh banyak perempuan. “Penulis dapat menyebarkan idenya yang tak akan mati meski penulisnya sendiri telah tiada,” ujar Shinta memotivasi banyak hadirin.

Selain Shinta turut hadir pula Yulyani, perempuan yang telah berhasil merintis karirnya sebagai pengusaha sukses. Yulyani menginspirasi banyak orang dengan jiwa entrepreneurship yang selama ini dapat ia pegang teguh meski ia adalah seorang perempuan.

Setelah Shinta dan Yulyani diberikan kesempatan berbicara pada seminar itu, kini giliran Dr dr Siti Fadilah Supari yang memberikan paparannya. Lagi-lagi mantan Menkes ini juga menyemangati para perempuan Indonesia agar dapat berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik.

Seminar untuk perempuan semacam ini memang baru pertama kali diadakan di ITS. “Seminar ini baru pertama kali diadakan di ITS, berwal dari sini kita berharap akan ada forum-forum pergerakan untuk perempuan yang lainnya,” terang Banatul Muflihati, selaku ketua panitia.

Muflihati menjelaskan bahwa saat ini telah banyak perempuan yang berhasil menduduki posisi strategis di sektor publik. Hal itulah yang mendasari acara ini untuk menampilkan sosok-sosok perempuan inspiartif yang punya peran besar di masyarakat. “BEM mengadakan acara ini untuk memberi motivasi serta menggali potensi perempuan dan semangatnya untuk berkarya,” pungkas Muflihati.

Meski membahas tentang seluk beluk perempuan dalam berkarya, acara ini tak menutup kesempatan bagi kaum Adam untuk turut serta. “Saya kebetulan nggak ada acara hari ini, lagi pula saya juga ingin melihat Bu Siti Fadillah Supari,” ujar salah satu mahasiswa pria yang tak mau disebutkan namanya itu. (ald/yud)

Berita Terkait