ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
14 April 2011, 00:04

Bambu Hiasi Konstruksi Kapal Merdeka III

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Persiapan Tim Maritim Challenge untuk menghadapi kompetisi International, Atlantic Challenge 2012 tidak main-main. Wooden Sailing Boat Project II (WSBP II) sudah mulai dijalankan. Proyek tersebut bertujuan menghasilkan Kapal Merdeka III yang diharapkan dapat menandingi negara lain di kompetisi yang akan digelar di Irlandia tersebut.

Kapal Merdeka II sendiri saat ini berada di USA dan digunakan sebagai kapal kayu percontohan di salah satu bengkel perkapalan di sana. Pihak Maritim Challenge memang telah membuat kesepakatan dengan pemilik bengkel tersebut.

Alasan lain dari pembuatan kapal Merdeka III sendiri adalah untuk memenuhi kompetensi UKM Maritim Challenge. Sufian Imam Wahidi selaku pimpinan proyek WSBP II mengatakan bahwa salah satu bidang di UKM Maritim Challenge adalah Boat Building. "Jadi anggota Maritim Challenge tidak hanya bisa repair dan maintenance, tetapi juga bisa praktek membuat kapal," paparnya.

Tim Proyek WSBP sendiri telah lama dibentuk. Tim tersebut dibagi menjadi empat divisi yang berbeda yaitu divisi desain, perencanaan, logistik & keuangan dan produksi.

Jika Merdeka II unggul di dalam bobotnya yang ringan, maka inovasi terbaru dari Merdeka III adalah penggunaan bahan ramah lingkungan yaitu bambu. "Kami akan menggunakan bambu pada thwart (tempat duduk pendayung), passenger seat, dan juga beberapa gading kapal," papar Sufian.

Kepedulian terhadap lingkungan menjadi salah satu alasan Tim Maritim Challenge dalam pemilihan bahan bambu."Tidak seperti pohon jati atau kamper yang memerlukan puluhan tahun untuk siap dipanen, bambu hanya butuh sekitar empat sampai lima tahun untuk bisa dipanen," ujar Sufian.

Tidak hanya ramah lingkungan, menurut Sufian, bambu juga merupakan alternatif bahan dasar kayu yang murah. "Di Indonesia, bambu bisa ditemukan hampir dimana saja, jadi bahan ini relatif murah dan mudah didapat," tuturnya.

Keunggulan bambu tidak terhenti pada keramahan lingkungan dan biayanya yang murah. Daya tahan terhadap impact, kelenturan, bobot dan kekuatannya juga telah teruji." Dari beberapa referensi yang telah kami dapat, semuanya menunjukkan bahwa bambu mempunyai kualitas yang baik," papar mahasiswa yang berasal dari Surabaya ini.

Laminasi atau perekatan menjadi pilihan dalam teknik pemanfaatan bahan bambu. "Bambu akan dipotong memanjang dengan ketebalan dua sampai tiga centimeter, kemudian direkatkan sehingga kemudian akan menjadi papan-papan material," ujar Sufian.

Pengerjaan Merdeka III sendiri menurut Sufian membutuhkan waktu sekitar enam sampai tujuh bulan. Pengerjaan proyek ini dilakukan di Bengkel Kapal Non Metal PPNS. Saat ini wooden sailing boat project sendiri sedang dalam proses pengerjaan gading kapal. "Insyaallah bulan Oktober mendatang Merdeka III sudah siap di-launching," pungkas Sufian.(izz/bah) 

Berita Terkait