Kampung binaan adalah sebuah rancangan besar BE-LM FTS sebagai wujud pengaplikasian ilmu yang didapat para kadernya di perkuliahan ke dunia nyata. Setelah melewati survei sebelumnya, Kelurahan Tambak Wedi, kampung yang terletak di pesisir terpilih menjadi kampung binaan. Kondisi kampung ini dianggap paling sesuai menjadi tempat pengaplikasian ilmu mahasiswa FTSP yang berkutat mulai dari bidang perancangan sarana dan prasarana hingga lingkungan.

Acara pembukaan Kampung FTSP ini sendiri dibuka oleh Dekan FTSP Ir Joni Hermana Msc Es PhD. Dalam paparannya dosen lulusan Teknik Lingkungan ini mengingatkan  mahasiswa untuk melaksanakan janji-janji yang sudah disampaikan kepada pihak Kampung Binaan. “Jangan sampai apa yang kalian katakan tidak sama dengan yang kalian lakukan,’’ tegasnya.

 Hal ini bersumber dari keluhan Asmoko, Ketua RW 02 Kelurahan Tambak Wedi.  Asmoko sempat menyampaikan bahwa sebelumnya pernah diadakan acara kurang lebih serupa dari mahasiswa lain tetapi antara rancangan dengan pengaplikasikan lapangan ternyata tidak sama. “Dulu menjanjikan pemberian tempat sampah tetapi hingga acara usai tidak diberikan,” cetus ketua RW yang sempat menjadi Komandan Satuan Keamanan Kampus (SKK) ITS selama tujuh tahun ini.

Tak hanya usai dalam hitungan bulan seperti kampung binaan lain yang pernah ada, kampung binaan FTSP ini akan terus dibina hingga tahun 2015 mendatang. Harapannya kampung yang dipilih nantinya dapat menjadi percontohan bagi kampung-kampung lainnya nantinya. Pada tahun pertama, dicanangkan rentetan agenda pada mulai dari penyuluhan tentang lingkungan, kerja bakti, dialog interaktif, hingga pelatihan pembuatan nugget ikan yang dilangsungkan dalam bulan April hingga Mei 2011 mendatang.

Sementara itu, Pesiden BE-LM FTS Muhammad Syah Yuda menyebut kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa organisasi mahasiswa tak hanya bisa mengkritisi pemerintah, tetapi juga bisa mengabdi kepada masyarakat. Mahasiswa angkatan 2008 ini juga menyebutkan mengenai rencana BE-LM FTSP, difasilitasi oleh Dekan FTSP untuk menyampaikan program ini pada Walikota Surabaya.  “Harapannya Walikota mengamini, atau paling tidak tahu kegiatan pengabdian masyarakat ini,” tutupnya. (tyz/hoe)