Bertempat di Ruang Sidang FTI, workshop kali ini menghadirkan Drs Maksum MSi, salah satu wartawan senior dari Jawa Pos sebagai pembicara. Dalam acara ini, Maksum lebih banyak melakukan sharing dan berbagai pengalaman kepada mahasiswa seputar kiat-kiat menulis ilmiah popular.

Tulisan ilmiah popular sendiri adalah tulisan yang sering kita jumpai pada koran atau media cetak lainnya. Salah satu contoh tulisan ilmiah popular adalah artikel opini. "Kita harus bisa membedakan antara tulisan ilmiah popular, dengan karya tulis ilmiah," ujarnya.

Beberapa kiat yang disampaikan oleh Maksum dalam workshop ini adalah tentang pentingnya membuat judul dan memilih gaya penulisan yang sesuai. Lelaki yang juga berpengalaman sebagai redaktur opini di Jawa Pos ini menjelaskan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan penulisan ilmiah popular.

Menyinggung soal judul, Maksum menerangkan bahwa judul sebuah tulisan haruslah dibuat seprovokatif mungkin. Hal itu ditujukan untuk menarik minat pembaca pada artikel yang kita tulis. "Judul tidak perlu panjang, cukup lima kata tapi harus provokatif," papar Maksum.

Selain judul, dia juga menekankan pada pemilihan gaya penulisan yang tepat agar pembaca tidak bosan membacanya. Dia juga menjelaskan bahwa sangat penting untuk bercerita secara detail pada artikel yang kita tulis, tanpa mengurangi bobot kontennya. "Seperti slogan Tempo, harus enak dibaca, dan perlu," ungkapnya.

Workshop ini dihadiri oleh para mahasiswa dari berbagai jurusan. Sayangnya, karena pelaksanaan yang bertepatan dengan jadwal kuliah, sehingga banyak mahasiswa yang terpaksa tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai. Meski begitu, workshop tetap berjalan dengan baik, karena para peserta sangat aktif bertanya kepada pembicara.

Salah satu peserta workshop yang aktif bertanya itu adalah Anti Bunga, perwakilan dari Departemen Riset dan Teknologi (Ristek) BEM ITS. "Saya datang sebagai perwakilan dari Ristek BEM ITS, kebetulan ke depan kita ada proyek pembuatan buku jadi sangat perlu sekali mengikuti workshop seperti ini," jelas Bunga.(ald/hoe)