Acara yang digelar oleh Kementrian Sosial Masyarakat BEM ITS ini mengambil tempat di Ruang sidang FTI. Dengan semangat From Charity to Sustainability, tujuh organisasi dan BEM dari berbagai jurusan di ITS berbagi pengalamannya di acara ini. "Selain sharing, acara ini juga bertujuan untuk memonitor program sosdev di organisasi mahasiswa dan membekalinya dengan pengetahuan dari ahli," ungkap Afief Nurrokhim, selaku SC dari acara ini.

Acara dimulai dengan presentasi tiap-tiap program Sosdev, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan saran dari peserta dan pakar sosial masyarakat. Ir Lantip Tri Sunarno MT, dosen Teknik Industri inilah yang berperan sebagai pakar tersebut. Dia memberikan berbagai informasi dan saran kepada para peserta. "Trust and respect, merupakan langkah utama dalam membangun kerjasama dengan masyarakat," ujarnya.

Dia juga memberikan sarannya mengenai pentingnya pendampingan kepada masyarakat. Setelah membekali masyarakat dengan suatu pelatihan, kita harus melakukan pendampingan agar pengetahuan dan skill yang mereka dapatkan tidak sia-sia. Dosen yang akrab disapa Lantip ini melanjutkan bahwa mahasiswa juga perlu mengambil pelajaran dari tiap program yang mereka lakukan. "Lakukanlah refleksi, cari pelajaran apa yang telah kalian dapatkan dari program tersebut," tuturnya.

Lantip juga memberikan solusi mengenai permasalahan yang sering dihadapai mahasiswa yaitu tentang masalah dana. "Carilah informasi mengenai program-program sosial yang dilakukan oleh berbagi instansi dan perusahaan swasta," ujarnya. Ia mencontohkan tentang PKBL yang diadakan oleh BUMN dan juga berbagai program Corporate Social Responsibility milik perusahaan swasta.

Diakhir diskusi ia berpesan kepada para peserta agar tidak melupakan tujuan awal dari tiap progran sosdev yang mereka lakukan. "Yang terpenting adalah dari hati, jangan hanya terfokus hanya menyelesaikan program dan selesai," tutupnya. (izz/nrf)