Boleh dikatakan Pelatihan Jurnalistik Dasar (Pelatjurdas) Dimensi tahun ini spesial. Karena tahun ini, menjadi tahun perdana Dimensi melebarkan sayap hingga ke kampus-kampus tetangga di Surabaya. "Ini karena kami (Dimensi, red) telah tergabung dalam PPMI," ungkap ketua panitia Pelatjurdas, Rizky Andrian Setyaji.
Dalam serangkaian acara yang dihelat selama tiga hari berturut-turut tersebut, tak kurang sebanyak 25 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya turut hadir, seperti Unesa, Unair dan IAIN. “Hal ini tentu saja tidak lepas dari perkembangan jurnalistik di kalangan mahasiswa,†menurut Andre .
Hendro D Laksosno, dosen Akademi Wartawan Surabaya, hadir mengisi materi pertama dalam pembukaan acara pelatjurdas Dimensi. “Untuk menyadarkan kita dalam menulis kita harus tahu dulu mengapa kita harus menulis,†ungkap pria yang juga owner situs eastjavatraveler.com ini.
Ia yang didapuk membawakan materi mengenai wawasan pers tersebut kemudian dengan lihai mengkomomunikasikan materinya didepan peserta pelatihan. Termasuk tentang bagaimana membuat berita atau tulisan kita menjadi massive dan informatif.
“Tulisan kita di facebook, twitter, blog, bukan merupakan contoh jurnalistik,†begitu tegas pria berpenampilan nyentrik ini. Menurutnya unsur utama jurnalistik yang tidak dipenuhi media internet adalah tidak adanya pertanggungjawaban siapa yang mengupload tulisan tersebut. Belum tentu admin yang tertulis di website adalah nama sebenarnya.
Namun, bukan berarti lalu membatasi kita untuk menulis dimedia internet maupun jejaring sosial. Hendro pun kemudian menyebutkan salah seorang rekannya sesama wartawan yang juga aktif menulis di dunia maya. “Ia mempublikasikan tulisannya dari berbagai angel melalui blog pribadinya,†terang Hendro.
Yang beda adalah, rekan Hendro ini tak pernah lupa menyematkan identitas dirinya sekaligus contact person-nya. “Dengan begitu bisa dibilang dia bertangggung jawab pada tulisannya,†tegas Hendro. Apa yang biasa dilakukan rekan Hendro tersebut, biasa disebut dengan solo jurnalis.
Selain memaparkan tentang wawasan kepenulisan pada para peserta, Hendro juga sedikit berbagi soal fotografi jurnalistik. Menurutnya, fotografi jurnalistik yang terpenting bukanlah teknik ataupun alat yang digunakan, melainkan momentum. “Bagaimanapun fotografer tidak pernah meninggalkan kameranya, jika tak dapat momentum peristiwa yang bagus, sama saja bohong,†ujarnya.
Selain Hendro, Dimensi juga akan menghadirkan sejumlah tokoh-tokoh kenamaan dalam bidang jurnalistik. Salah satunya, dalam rangkaian acara Sabtu (5/3) dan berlangsung dua hari kedepan, Pelatjurdas Dimensi akan kedatangan pemarteri dari surat kabar harian Jawa Pos dan juga Tempo. (fz/nrf)
Kampus ITS, ITS News – Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan dan digitalisasi data spasial di
Pasuruan, ITS News – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa terus dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan