Dalam ceramahnya, Ustad Hambali menyampaikan makna Maulid Nabi sebagai ajang merajut kembali tali kerukunan sesama manusia. Seperti yang dilakukan Rasulullah ketika memberikan nasehat kepada para sahabatnya supaya tidak menyakiti perasaan orang lain. “Bahkan ada kisah, yang menunjukan seorang dapat masuk surga hanya karena menjaga perasaan orang lain,†ungkapnya.
Selain itu, Hambali menyampaikan bahaya jika menyakiti perasaan orang lain. Salah satu akibatnya adalah ibadah orang yang sengaja menyakiti orang lain akan sia-sia. “Percuma ibadah, jika masih menebar kebencian dan rasa sakit hati,†ucapnya. Ia melanjutkan bahwa seharusnya manusia menjaga hati dari rasa iri."Jika saudara kita mendapat nikmat, kita harusnya ikut senang, bukan malah sebaliknya," ungkap Hambali.
Supaya manusia tidak terjebak pada sifat ini, Hambali memberikan tips yaitu selalu berpikir positif pada sesama. “Salah satu sifat Rasulullah SAW yang dapat mencegah penyakit ini adalah positif thinking. "Juga, dianjurkan untuk diam jika kurang paham atas masalah yang sedang dibicarakan,†jelasnya.
Diakhir ceramahnya, pria murah senyum ini berpesan pentingnya keseimbangan hubungan antara manusia kepada Tuhannya dan manusia kepada manusia. “Jika ingin bahagia dunia akhirat, hidup ini harus seimbang antara hubungan dengan Tuhan, serta hubungan sesama manusia,†tutupnya. (rik/az)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung