ITS dan Dinas Pendidikan Surabaya resmi berkolaborasi dalam uji coba Indeks Sekolah Ramah Lingkungan di 250 SD di Kota Surabaya
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas Pendidikan Kota Surabaya terkait program Kuliah Kerja Nyata Pengabdian keapda Masyarakat (KKN Abmas) Prioritas bertajuk Uji Coba Indeks Sekolah Ramah Lingkungan. Program ini menjadi bagian dari dukungan ITS terhadap Gerakan 1.000 Sekolah Ramah Lingkungan yang telah diluncurkan pada Februari 2025.
Ketua tim KKN Abmas ITS Ema Umilia ST MT dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS menjelaskan bahwa indeks sekolah ramah lingkungan dirancang sebagai alat ukur komprehensif untuk menilai sejauh mana sekolah menerapkan prinsip keberlanjutan. Menurutnya, sekolah merupakan fondasi utama pembentukan karakter peduli lingkungan sejak dini yang perlu didukung indikator terukur dan aplikatif.
Audiensi yang berlangsung pada 25 November 2025 bersama Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ir Yusuf Masruh MM menghasilkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan uji coba indeks pada 250 sekolah dasar (SD) di Surabaya. Sekolah tersebut terdiri atas 109 SD negeri dan 141 SD swasta yang tersebar merata di seluruh kecamatan. “Dinas Pendidikan juga berkomitmen membantu ITS dalam penyampaian informasi resmi kepada sekolah sasaran agar proses survei berjalan terkoordinasi,” papar Ema.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ir Yusuf Masruh MM saat memimpin audiensi dengan tim KKN Abmas ITS
Dalam pelaksanaannya, ITS akan menerjunkan 50 mahasiswa surveyor untuk melakukan observasi lapangan, pendokumentasian, serta penilaian langsung berdasarkan empat indikator utama, yakni infrastruktur, kebijakan sekolah, aspek sosial, dan ekonomi. Di sisi lain, pihak sekolah juga akan melakukan penilaian mandiri guna menghasilkan gambaran kondisi lingkungan sekolah yang objektif.
Melalui uji coba ini, ITS tidak hanya melakukan pengukuran, tetapi juga menyusun tipologi sekolah ramah lingkungan beserta rekomendasi pengembangan yang dapat diterapkan sesuai kondisi masing-masing sekolah. “Indeks ini diharapkan menjadi pemicu inovasi sekolah dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berorientasi pada keberlanjutan,” tandas Ema penuh harap.
Suasana audiensi antara tim multidisiplin ITS dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dalam membahas mekanisme survei dan penilaian Indeks Sekolah Ramah Lingkungan
Pada kesempatan yang sama, Dinas Pendidikan Kota Surabaya menyoroti pentingnya sanitasi sekolah, khususnya pada area kolam dan genangan air, sebagai langkah pencegahan demam berdarah di musim hujan. Harapannya, survei ini mampu mengidentifikasi titik rawan sanitasi sehingga dapat segera ditangani.
Kolaborasi strategis antara ITS dan Pemerintah Kota Surabaya ini menjadi langkah awal untuk menjadikan sekolah sebagai agen perubahan menuju kota berkelanjutan. Program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya pada poin 4 (Pendidikan Berkualitas), poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), serta poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Langkah ini diharapkan dapat menjadi model nasional pengembangan sekolah ramah lingkungan. (*)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi


