ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
14 Januari 2011, 21:01

Inovasi Baru di Perpustakaan ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Terus berinovasi, itulah yang dilakukan  Perpus ITS.  Setelah beberapa saat lalu meluncurkan program Mandiri Self Service, sehingga calon wisudawan  bisa mengupload hasil Tugas Akhirnya secara online. Kini, untuk  meningkatkan pelayanan kepada pemustakanya, perpus berlantai 6 ini mempunyai program Library Self Service.

Koordinator Marketing dan Information Technology (IT) Perpus ITS, Edy Suprayitno SS MHum mengatakan, setelah melakukan evaluasi terhadap kondisi sirkulasi perpus ITS, akhirnya dibuat program baru bernama Library Self Service. “Kita melihat sering terjadi antrian panjang ketika proses sirkulasi. Nah supaya proses sirkulasi lebih cepat dan efisien, kita membuat program ini,” ungkapnya.

Selain itu, pria yang sudah mengabdi di ITS selama 21 tahun ini menjelaskan, program ini muncul setelah  karyawan perpus ITS melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). “Ketika study banding ke UMM, kita melihat Perpus UMM sudah menerapkan program ini. Dan kita lihat sesuai jika diterapkan di ITS,” tuturnya.

Untuk menjalankan  program inipun tidak terlalu sulit. Pemustaka cukup mengisi NRP dan password pada komputer yang disediakan khusus program Library Self Service di lantai 1. Kemudian melakukan proses sirkulasi sendiri yaitu memilih kriteria sirkulasi pada komputer, apakah pengembalian atau memperpanjang.

Setelah itu, pemustaka menulis nomor buku atau mengarahkan buku ke alat pendeteksi nomor buku yang menggunakan inframerah. Kemudian di klik OK dan akan keluar struk pengembalian. “Untuk melakukan itu semua, dibutuhkan waktu kurang dari lima menit,” tambahnya.

Edy memberitahukan, walaupun bisa dilakukan sendiri oleh pemustaka. Pihak perpus ITS menyedikan satu orang karyawan untuk mengawasi program ini. “Tugasnya hanya mendampingi saja jika ada pemustaka yang kesulitan melakukan proses sirkulasi,” terangnya.

Ditanya biaya yang dikeluarkan untuk membuat program ini, pria asal Nganjuk ini tidak memberikan nominal yang pasti. “Kalau kita beli baru semuanya, harganya bisa mencapai Rp 200 juta, namun karena kita merakit sendiri dan menggunakan hardware perpus yang tidak terpakai, jadi harganya murah sekali,” tuturnya.

Selain itu, perpus ITS juga siap menjadi pendamping dan konsultan untuk universitas atau sekolah yang tertarik menggunakan program ini. “Kita siap menjadi konsultan jika ada perpus yang ingin mengadopsi program ini. Selain itu, kita juga siap apabila diminta sekalian membuatkan program ini.” ulasnya.

Salah satu pemustaka, Herlambang Lutfian mengungkapkan kekagumannya pada perpus ITS.”Keren, lebih efisien, lebih cepat, tidak perlu antri dan tidak perlu ke capek-capek ke lantai atas jika ingin mengembalikan buku,” cetus mahasiswa Sistem Perkapalan angkatan 2010 ini. (rik/hoe)

Berita Terkait