Sejak pagi sejumlah mahasiswi terlihat sibuk berkeliling kawasan Rektorat, BAAK, dan BAUK untuk membagi-bagikan bunga. Mereka berasal dari perkumpulan Sekretaris Kabinet, Sekretaris Menteri dan Menteri Keuangan BEM ITS beserta Keputrian JMMI.

Bukan tanpa alasan, mahasiswi-mahasiswi ini sedang beraksi memperingati hari Ibu. “Kami ingin memberikan butterfly effect  pada wanita atau ibu, efek tersebut baru bisa dirasakan jika dilakukan secara serentak,” tutur Hamimah Turrohmah, Sekretaris Menteri Sosial Politik.

Tentu saja aksi bagi-bagi bunga tersebut disambut hangat oleh pegawai dan karyawan yang saat itu sedang bekerja. Bahkan tak sedikit dari mereka yang kemudian memeluk para mahasiswi pemberi bunga.

Menurut Hamim, bunga yang dibagikan tersebut mempunyai arti yang dalam. Selain sebagai ekspresi cinta, mawar merah tersebut merupakan simbolitas persembahan prestasi dari generasi muda kepada ibu pertiwi. “Bukan hanya untuk ibu saja, tapi juga Ibu Pertiwi,” tambah mahasiswi jurusan Matematika ITS ini.

Sehari sebelumnya , tim ini menggelar diskusi terbuka bertajuk Forum Perempuan. Dalam forum yang mengundang perempuan-perempuan dari semua jurusan di ITS  tersebut, dibahas gerakan seperti apa yang akan dilakukan menyambut hari ibu kali ini. Lebih lanjut Hamim memaparkan, peringatan hari ibu ini merupakan awal gerakan yang digagas BEM ITS untuk kalangan perempuan.

“Selama ini, perempuan khususnya, masih termasuk kalangan minoritas. Perlu ada gerakan yang bisa menyatukan suara-suara perempuan,” katanya. Oleh sebab itu, Hamim berharap dengan adanya Forum Perempuan tersebut, bisa mengangkat isu-isu kontemporer yang menyangkut perempuan. “Paling tidak sebagai bentuk pencerdasan untuk perempuan tentang perempuan,” tambahnya.

Usai penyikapan hari ibu, Forum Perempuan gagasan BEM ITS ini sedang mempersiapkan sebuah grand design untuk moment besar perempuan yang akan dilaksanakan April tahun depan. (fz/az)