ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
22 Desember 2010, 05:12

Rektor: ITS Peringkat 18 Sudah Bagus

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Menjadi peringkat ke-18 itu sudah bagus, bahkan cukup mengagumkan,” tuturnya. Namun ini bukan berarti ia menyatakan ITS lebih rendah pamornya daripada UI.

Diakui, memang susah untuk membandingkan ITS dengan UI. Lokasi dan geografi yang berbeda, sangat berdampak pada perbedaan kondisi lingkungannya.

“UI tanahnya subur, sementara ITS tanah rawa,” ujar Probo memberikan ilustrasi. Tentu saja jenis tanaman yang tumbuh di daerah sekitar ITS juga berbeda, tidak bisa sehijau di universitas ‘hutan’ tersebut.

Itu bila dilihat dari keberadaan ruang hijau. Padahal sisi tersebut hanya satu dari beberapa penilaian UI Green Metric yang juga meliputi pemanfaatan ruang, efisiensi energi, penggunaan air, pengolahan limbah, dan sistem transportasi yang ramah lingkungan.

Kalau dipandang dari segi eco-culture, atau budaya ramah lingkungan di kampus, Probo mengakui hal tersebut memang masih kurang. Budaya jalan kaki atau bersepeda di ITS belum sepenuhnya bisa dijalankan secara total. Ada beberapa hal yang menjadi alasannya.

Pertama, faktor iklim di Surabaya yang cukup panas. Kondisi berbeda bila dibandingkan dengan iklim di kampus UI pusat (Depok). Kedua, faktor keamanan. Bila sepeda motor di kampus saja masih sering dicuri, apalagi sepeda onthel. Yang ketiga, tentu saja inisiatif dan pengertian dari masyarakat ITS sendiri.

“Mulai dari hal yang kecil saja dulu, seperti sampah,” lanjut Probo. Ia mempertanyakan apakah masyarakat di ITS sendiri sudah mengerti mengenai perihal pemisahan sampah kering dan basah, misalnya.

Menurutnya, hal semacam itu lebih berdampak pada pembentukan sebuah eco-campus. Tentu saja, banyak hal lain yang bisa diwujudkan. Misalnya, penggunaan energi alternatif surya pengganti listrik. Namun untuk saat ini, teknologi tersebut masih terlalu mahal untuk diterapkan. Saat ini, salah satu teknologi hijau yang dimiliki oleh ITS adalah unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di dekat Asrama mahasiswa ITS.

Meski begitu, Probo tidak menolak gagasan untuk membentuk lingkungan yang lebih mendukung eco-culture. Pembangunan kawasan parkir mobil jauh dari lokasi perkuliahan, sehingga orang akan berjalan kaki dan bersepeda di kampus bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Asalkan faktor-faktor lingkungan dan masyarakat tetap dipertimbangkan. (lis/hoe)

Berita Terkait