Estafet dari tahun sebelumnya, PENS ITS menggelar meriah JRC 2010, dengan berbagai macam kegiatan. Diantaranya, kegiatan perlombaan, Java Food Festival, Bazaar, serta penampilan band indie Surabaya sebagai acara hiburan. Khusus untuk perlombaan, dibagi tiga divisi, yakni divisi umum dengan macam lomba fotografi dan Dota, divisi pelajar dengan perlombaan robot soccer dan line tracer analog, serta divisi mahasiswa dengan perlombaan line tracer micro.
Jumlah peserta JRC tahun ini mencapai 477 tim. Peserta kompetisi robot sendiri membludak, mencapai 400 tim, jauh diatas rata-rata jumlah peserta biasanya. "Biasanya, kontes robot hanya diikuti 250an tim, tapi ini lebih dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya," ujar Rizky Yoga Hartomo, ketua panitia pelaksana JRC 2010. Prestasi ini disayangkan Rizky karena pihaknya terlambat menghubungi Museum Rekor Indonesia (MURI). "JRC 2010 seharusnya bisa meraih sebagai kontes robot peserta terbanyak" sesal mahasiswa D IV Elektronika PENS ITS ini.
Peserta kontes robot ini tak hanya berasal dari mahasiswa dan siswa SMP, SMA saja, bahkan siswa SD pun terlihat lihai menjadi joki robotnya. Mereka berdatangan dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Palembang dan kota-kota lain di pelosok Indonesia. Rizky memprediksi, animo yang besar dari peserta ini disebabkan karena biaya administrasi yang murah. "Biasanya, biaya untuk ikut kontes robot itu Rp. 250 ribu, tapi kita patok Rp. 100 ribu saja," terang mahasiswa semester 3 ini.
Berbagai variasi lomba juga menjadi magnet tersendiri bagi acara ini. Misalnya, inovasi jungkat-jungkit, persimpangan lintasan, sudut yang lancip serta variasi garis lengkung pada kategori lomba line tracer analog. Sedangkan pada kategori line tracer micro, para peserta akan saling berhadapan bahkan bertabrakan.
Kontes yang memperebutkan Piala Menteri Pendidikan Nasional ini berlangsung dua hari. Hari ini dilangsungkan babak penyisihan, sedangkan babak semifinal dan final digelar esok, Minggu (19/12).
Becak Turut Berebut Juara
Tak hanya memperebutkan Juara 1 dan 2, panitia JRC 2010 juga menyediakan piala best design robot. Pancingan ini ternyata melahirkan bentuk robot unik, yakni becak. Desain kendaraan tradisional masyarakat Jawa ini dimiliki oleh Hersan Fachriansyah Putra, mahasiswa D IV Elektronika PENS ITS.
Faktor unik dan berbeda yang menginspirasi Hersan untuk menggunakan desain becak. "Selain bentuk, ban becak yang berjumlah tiga, satu di belakang juga menambah laju robot kami," jelas Hersan.
Namun, desain ini juga masih memiliki kekurangan, yakni letak sensor yang terlalu tinggi sehingga sulit mendeteksi lintasan. "Jadi, selain pada pemograman yang kurang mantap, letak sensor yang tinggi menyebabkan robot kami susah belok, hingga kami kalah," sesal Herman.
Selain Hersan dengan becak robotnya, juga ada robot dengan desain mobil tamiya, mobil batman serta beberapa desain yang tak kalah menarik lainnya. (m9/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung