Tim-Himatektro-ITS-bersama-warga-setempat-melakukan-proses-pemasangan-panel-surya-di-area-pesisir-pantai-Kenjeran-Desa-Nambangan-Surabaya

Kampus ITS, ITS News — Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatektro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui program kerja EASY (Electrical and Smart Technology for Society) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat bertema Implementasi Smart Technology Floodlight Terintegrasi Photovoltaic Off-Grid. Kegiatan yang didukung Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS ini menyasar komunitas nelayan di Desa Nambangan, Surabaya.

Program ini bertujuan menyediakan penerangan ramah lingkungan berbasis energi terbarukan di area pesisir, khususnya titik berlabuh perahu, sekaligus menjadi penanda navigasi bagi nelayan saat kembali pada malam hari. “Dengan hadirnya lampu sorot tenaga surya, nelayan memperoleh pencahayaan yang hemat energi, tidak menambah biaya operasional, serta mendukung keselamatan kerja di kawasan Pantai,” papar Ketua tim dosen pembina Yurid Eka Nugraha ST MEng PhD.

Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada 10 dan 12 September 2025 ini berlokasi di DPD KNTI Surabaya. Selain instalasi perangkat lampu sorot tenaga surya, tim Himatektro ITS ini juga melakukan serah terima perangkat lampu tersebut secara simbolis kepada perwakilan masyarakat nelayan setempat.

Tim Abmas Himatektro ITS memberikan penjelasan teknis mengenai sistem kelistrikan dan pengoperasian alat panel surya kepada warga Desa Nambangan, Surabaya

Sebagai penguatan keberlanjutan, tim mahasiswa menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan mengenai cara kerja, perawatan, dan pemanfaatan sistem off-grid berbasis panel surya. Materi meliputi pengenalan komponen utama, prosedur perawatan sederhana agar perangkat awet, serta praktik pemanfaatan yang optimal.

Melalui sesi ini, nelayan diharapkan memiliki pengetahuan teknis dasar sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada pihak luar saat terjadi kendala minor, memiliki kesadaran akan manfaat energi terbarukan yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Selain itu, juga bisa memperoleh wawasan penerapan teknologi serupa untuk mendukung aktivitas keseharian, serta menumbuhkan rasa kepemilikan sehingga perangkat terjaga dan dimanfaatkan berkelanjutan.

Manfaat keberadaan lampu sorot telah dirasakan langsung oleh para nelayan. Iman Syukron, Ketua DPD KNTI Surabaya, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan abmas yang dilakukan oleh tim Himatektro ITS ini. Ia mengaku, sebelum ada lampu sorot, lokasi berlabuh perahu sangat gelap.

Penyerahan secara simbolis sertifikat EASY (Electrical and Smart Technology for Society) dari Himatektro ITS kepada perwakilan warga Desa Nambangan, Kenjeran, Surabaya

Kini kawasan menjadi terang sehingga nelayan lebih mudah menjaga perahu di malam hari dan menjadikannya titik acuan saat kembali melaut. “Harapannya, pemasangan dapat diperluas hingga gang-gang di Desa Nambangan,” tuturnya penuh harap.

Dalam hal ini, Yurid menegaskan bahwa inisiatif timnya tersebut merupakan wujud komitmen ITS dalam menghadirkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Penguatan penerangan pesisir yang andal dan terjangkau akan berdampak langsung pada aspek keamanan, kenyamanan, dan produktivitas nelayan. Kami mendorong replikasi program pada titik-titik pesisir lain yang membutuhkan,” ujarnya.

Foto bersama usai kegiatan sosialisasi dan diskusi dengan warga Desa Nambangan terkait cara kerja serta manfaat sistem panel surya

Melalui EASY, Himatektro ITS memperlihatkan kolaborasi antara mahasiswa – dosen – masyarakat yang nyata dan berdampak, sekaligus juga mengakselerasi adopsi energi bersih di lingkungan pesisir Surabaya. Pelaksanaan abmas oleh tim Himatektro ITS ini turut mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya poin ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, poin ke-11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan, poin ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim, serta poin ke-14 tentang Ekosistem Lautan. (*)