ITS News

Sabtu, 06 Desember 2025
03 Oktober 2025, 12:10

Tim Abmas ITS Beri Pelatihan Pembelajaran Kemampuan Berpikir Komputasional

Oleh : indahts | | Source : -

Prof Dr techn Drs Mohammad Isa Irawan MT (tengah) ketika sedang menyampaikan sambutan dalam kegiatan pelatihan di SMAN 1 Puri, Mojokerto

Kampus ITS, ITS News  — Guna mendukung implementasi naskah akademik dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) RI terkait deep learning dan computational thinking, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Departemen Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan pelatihan bagi guru-guru di SMAN 1 Puri, Mojokerto. Kegiatan ini melibatkan 25 guru peserta dengan tujuan membekali pemahaman praktis tentang integrasi matematika, kecerdasan buatan, dan berpikir komputasional dalam pembelajaran, Sabtu (20/9) lalu.

Ketua Tim Abmas Departemen Matematika ITS Prof Dr techn Drs Mohammad Isa Irawan MT menuturkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan naskah akademik melalui materi yang disederhanakan dan contoh implementasi yang kontekstual. “Hal tersebut bertujuan agar materi mudah dipahami oleh guru,” tutur dosen yang akrab disapa Isa tersebut.

Selain Isa, pelatihan ini juga melibatkan beberapa dosen lain dari Laboratorium Pembelajaran Mesin dan Big Data Departemen Matematika ITS. Antara lain adalah Mohammad Iqbal SSi MSi PhD, Dr Imam Mukhlash MT, Drs Nurul Hidayat MKom, Alvida Mustika Rukmi SSi MSi, dan Muhammad Lutfi Shahab SSi MSi. “Kami menyampaikan materi terkait kemampuan berpikir komputasional dan penerapan pembelajaran mendalam,” papar Guru Besar Matematika ITS ini.

Alvida Mustika Rukmi SSi MSi saat menyampaikan materi terkait kemampuan berpikir komputasional

Materi kemampuan berpikir komputasional menekankan empat komponen, yakni dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma guna memecahkan permasalahan berdasarkan prinsip komputasional. “Empat langkah ini memberi ‘bahasa’ sederhana bagi guru untuk mengajarkan logika pemrograman dasar kepada siswa,” jelasnya.

Sementara itu, materi mendalam adalah pengantar untuk penyusunan pembelajaran melalui pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, serta menggembirakan. Dalam hal ini, peserta didik seharusnya mendapatkan beberapa pengalaman belajar, seperti memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Materi pembelajaran ini merupakan rancangan yang disusun oleh tim pengembang pembelajaran mandalam Kemdikdasmen RI. “Kami mencoba menjelaskan kembali materi tersebut sekaligus memberikan contoh-contoh penerapan yang dapat dilakukan,” ungkap Isa.

Pada kegiatan ini, peserta pelatihan mengikuti semua rangkaian penyampaian materi untuk mendapatkan pemahaman terkait materi yang disampaikan. Sebagai implementasi untuk mempraktikkan isi materi, peserta selanjutnya diberi tugas untuk merancang pembelajaran yang memuat kedua pendekatan tersebut.

Muhammad Lutfi Shahab SSi MSi sedang menyampaikan materi Kemampuan Belajar Komputasional

Setelah selesai merancang pembelajaran sesuai tenggat waktu yang ditentukan, peserta mengirimkan jawabannya kepada tim abmas lewat surel sebagai bahan evaluasi ke depannya. “Dari situ akan kami diskusikan terkait evaluasi-evaluasi berupa saran atau masukan yang diperlukan oleh peserta,” ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang menuntaskan rangkaian kegiatan memperoleh sertifikat partisipasi. Lebih jauh, pelatihan ini diharapkan mampu memantik inovasi berkelanjutan dan memperkaya pengalaman belajar siswa. “Harapan kami, praktik baik ini terus hidup di sekolah dan menjadi kultur pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi,” pungkas Isa.

Pelatihan yang dilakukan Tim Abmas Departemen Matematika ITS ini turut mendukung pencapaian Sustainable development Goals (SDGs). Khusunya untuk poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dengan mengajak guru-guru agar memilik kemampuan berpikir komputasional dalam menerapkan pembelajaran yang mendalam. (*)

Berita Terkait