Buku The Ethos of Sakura memaparkan tentang etos kerja dari masyarakat Jepang. Mulai dari kebiasaan, cara berpikir, hingga kedisiplinan ala negeri sakura dibahas secara lugas dalam buku setebal 258 halaman ini. Disertai pula tentang pengalaman Imam yang selama empat tahun tinggal di Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Imam meminta maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan buku. Dosen Teknik Elektro ITS ini menyadur pepatah yang berbunyi, tak ada gading yang tak retak. "Kalau gadingnya mulus dan tidak retak, itu bukan gading. Gading itu harus retak, retak itu kesempurnaan buku,†candanya disambut tawa para peserta.
Tidak hanya Imam, Syamsul Shodik, seorang ahli bahasa juga turut meramaikan acara yang dihadiri oleh sivitas akademika ITS dan masyarakat umum ini. Tentunya, Syamsul turut menganalisa buku tersebut dari segi tata bahasa.
Ditemui disela acara, Djoko Pitono, salah satu peserta mengutarakan pendapatnnya bahwa The Ethos of Sakura ditulis secara ringan, tapi isinya sangat berbobot. "Buku ini mengajarkan bagaimana cara hidup orang Jepang hingga bisa sukses seperti sekarang ini,†tutur pria yang berprofesi sebagai jurnalis sekaligus editor buku ini. (m7/az)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung