Ada yang unik dari konsep kaderisasi kajian Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), Al bahri. Kalau tahun sebelumnya kaderisai tingkat satu diadakan di masing-masing Lembaga Dakwah Jurusan. Tahun ini, ketiga LDJ di FTK mencoba menerapkan konsep sinergi dan integritas dengan mengadakan kederisasi tingkat satu bersama. †Supaya persaudaraan di antara muslim FTK lebih erat,†jelas Ketua Al Bahri, Muhammad Irfan.
Tema yang diangkat pada BSI 1 ini, lanjut Irfan, merupakan tema untuk memperkenalkan islam mulai dari hal-hal yang paling mendasar. Sehingga, membuat peserta nyaman dengan islam. “Oleh karena itu acaranya kita buat dalam format informal. Dengan catatan, tujuan awal yang diharapkan tetap tercapai,†tambah mahasiswa Teknik Kelautan angkatan 2007 ini.
Konsep acara pada BSI 1 ini memang sengaja didesain beragam. Dari mulai penyampaian materi, diskusi seputar topik yang sedang hangat hingga malam bina iman dan taqwa (mabit). Pendampingan ruhani peserta pun termasuk dalam agenda kegiatan yang mengusung tema Mencetak Pemuda Muslim FTK yang Kaya dan Bahagia ini. Ketangkasan dan kreativitas para peserta turut diuji dalam simulasi dan outbond yang sudah disiapkan oleh panitia.
Pada sesi simulasi, peserta dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok A diibaratkan sebagai umat muslim yang puas dengan kondisi islam saat ini. Sedangkan kelompok B adalah umat muslim yang tidak puas dengan kondisi islam.
Ihram, peserta yang mewakili kelompok A mengatakan, saat ini islam sudah cukup maju. Dapat dibuktikan dari jumlah pemeluknya yang sangat banyak. “Menurut data yang kami peroleh, di Eropa, jumlah muslim cenderung meningkat. Ini merupakan tanda bahwa islam sudah berkembang
pesat dan kami puas,†ungkap mahasiswa Teknik Perkapalan angkatan 2010 ini.
Menanggapi peryataan Ihram,perwakilan dari kelompok B, Muhammad Hasan mengatakan bahwa dari sisi kuantitas islam memang mengalami peningkatan. Sebaliknya, secara kualitas islam mengalami banyak kemerosotan.
“Keimanan seorang muslim yang sesungguhnya dapat tercermin dari pelaksanaa sholat shubuh berjamaah di masjid. Sekarang, coba dilihat berapa jumlah orang yang setiap harinya mengikuti sholat subuh di masjid," papar Hasan.
Memang, jumlah jamaah sholat subuh sangat sedikit jika dibandingkan dengan total pemeluk agama islam seluruh Indonesia. Fenomena ini, lanjut Hasan, manggambarkan kondisi umat islam yang perlu diperbaiki.
Setelah diskusi dan berdebat panjang lebar, akhirnya dicapai kesepakatan bahwa konsisi umat islam saat ini memang masih harus diperbaiki. “Semoga tidak hanya menjadi diskusi hangat saja, namun kita semua seharusnya merasa bertangung jawab terhadap perkembangan islam saat ini,†ungkap Johan Alvianto, yang juga merupakan peserta BSI 1. (rik/az)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung