Cuaca hujan tidak menghalangi tekad mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Suramadu untuk tetap menyurakan aspirasinya. Ditengah gerimis yang mengguyur Surabaya, sebanyak enam puluh mahasiswa tersebut tetep bersikukuh meneriakkan tuntutan mereka mengenai kasus korupsi di Indonesia.
Secara bergantian, perwakilan BEM Universitas Airlangga, BEM Universitas Muhammadiyah Surabaya, BEM Universitas Negeri Surabaya, serta perwakilan pelajar meneriakkan orasi mereka. Salah satu yang menjadi sorotan adalah lambatnya penanganan kasus Gayus Tambunan oleh Kabareskrim. Dalam tuntutannya, aliansi mahasiswa ini menuntut pengalihan kasus Gayus ke KPK jika Kabareskrim tidak sanggup segera mengusut kasus tersebut.
Selain orasi, aksi tersebut juga diisi dengan teatrikal. Dalam aksi teatrikal tersebut digambarkan rakyat kecil yang bersusah payah mencari uang. Namun tiba-tiba hasil jernih payahnya dirampas oleh seorang koruptor yang digambarkan dengan topeng berwajah tikus.
"Sebenarnya kita tidak butuh KPK, jika kita sendiri sadar kalau korupsi bisa berdampak besar dan sistemik," ungkap Dalu Nuzlul Kirom didepan sejumlah media yang hadir dalam aksi tersebut.
Seperti yang juga dikatakan dalam orasinya, Presiden BEM ITS ini menuntut agar kasus korupsi yang banyak terungkap segera diusut dan diselesaikan, bukan hanya didiamkan. Termasuk kasus penyelewengan dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) Jawa Timur yang mencapai nilai 14 milyar.
Tak hanya mengerahkan massa dari kalangan mahaiswa saja. Dalam aksi tersebut, juga dihadiri oleh sejumlah kalangan pelajar menengah atas. "Pelajar juga punya peran dalam mengawasi perkembangan negara ini," ujar Aryadiansyah, pelajar dari SMAN 5 Surabaya.
Dengan masih berbalutkan seragam pramukanya, Arya mengaku senang dengan aksi yang juga melibatkan pelajar seperti ini. "Selain bentuk partisipasi, aksi semacam ini juga sebagai pembelajaran bagi kami," tuturnya.
Senada, Menteri Sosial Politik BEM ITS, Ricky Permana Putra menyebutkan korupsi merupakan masalah nasional yang harus diselesaikan bersama-sama. “Permasalahan korupsi harus diperangi bersama. Semua elemen masyarakat harus mulai berkomitmen untuk tidak korupsi dari sekarang,†katanya.
Dipenghujung aksi, dilakukan penandatangan pakta anti korupsi oleh setiap elemen mahasiswa dan pelajar. Namun sayang, tak satupun dari pihak kepolisian maupun pihak DPRD Jatim yang mau turut membubuhkan tanda tangannya. (fz/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung