Sarasehan ini mengambil tema “FTI Menjawab Tantangan Perkembangan Industri dan Disiplin Ilmu Teknik.” Acara yang dilaksanakan di rektorat ini dihadirir oleh Dekan FTI, para pembantu Dekan, para kepala jurusan, sekretaris jurusan dan para kaprodi.

Pengambilan Tema tersebut, bukanlah tanpa alasan. Sebagai satu fakultas yang besar secara otomatis FTI menanggung beban yang sangat jauh lebih besar. Hal itu diungkap langsung oleh Prof. Dr. Ir.Sulistyono, selaku Dekan FTI, “ Refenue FTI dari ITS adalah 42% – 45% sehingga secara otomatis beban FTI baik dari segi human study, dosen, mahasiswa juga besar."

FTI sendiri terbentuk pada tahun 1984 yang ditandai dengan penggabungan berbagai fakultas yakti Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik Elektro, Fakultas Teknik Kimia, dan Teknik Fisika – fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam. Seiring berkembangnya waktu, terjadi penggabungan dan pelepasan diri dari beberapa jurusan,maka FTI sekarang hanya terdiri dari sembilan jurusan.

“Realitanya, sembilan jurusan yang ada, semakin berkembang. Setiapjurusan mempunyai berbagai bidang studi. Akibatnya kompetensi yang ada semakin sempit,” lanjut Sulistyono .

Permasalahan tentang menyempitnya kompetensi masing-masing jurusan inilah yang dibahas. Untuk menyelesaikannya, telah dibentuk sebuah tim yang terdiri dari beberapa dosen senior, para guru besar dan beberapa senat. “Tugas tim tersebut adalah untuk merancang nasib FTI ke depan.”, ujar Sulistyono selanjutnya.

Dalam sarasehan ini dihadirkan enam pembicara yang berkompeten dalam bidang keteknikan dan juga perindustrian. Mereka adalah Ir. Sritomo Wignyosoebroto, M.Sc. dari ITS, Dr. Ir. Dwiwahyu Sasongko dari ITB, Ir. Soekarsono, seorang pengamat dunia indutri. Selanjutnya, Dr. Ir. Irnanda Laksanawan, M.Sc. dari Kementrian BUMN, Dr. Ir. Agus Tjahajana dari Kementrian Perindustrian, dan Dr. Suryo Hapsoro Tri Utomo, dari lembaga pemerintah.

Prof. Dr. Ir. Adi Soepriyanto selaku ketua panitia acara ini berharap banyak bila masukan para pembicara dapat memberikan kemajuan bagi FTI mendatang.
“Semoga dari seminar dapat memberikan masukan-masukan yang akan membantu FTI menemukan bentuknya di masa mendatang,” jelasnya.(m11/yud)