Bertempat di Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya, pameran yang merupakan rangkaian acara SENTA 2010 ini digelar. Sedikitanya ada 15 stan yang ikut meramaikan pameran tersebut. Setiap stan beradu memperkenalkan institusi mereka. Tak hanya itu, mereka juga memperlihatkan karya iptek yang telah mereka buat sebagai wujud eksistensi di dunia kemaritiman.
ITS sebagai tuan rumah juga membuka 4 stan sekaligus yakni stan Biologi, Teknik Sistem Perkapalan, FTK, dan pasca sarjana kelautan. Semua menunjukkan keunggulannya masing-masing. Mulai dari pengenalan program studi hingga karya iptek turut dipamerkan. Stan ITS ini pun menarik minat Menteri Kelautan dan Perikanan, Dr Ir H Fadel Muhammad beserta Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo untuk berkunjung.
Panglima Komando Armada Republik Indonesia (RI) bagian timur juga turut berpartisipasi. Dengan penuh antusias, para armada laut ini juga menggelar stan mereka di pojok etalase Grha. Peralatan perang canggih dan berbagai macam jenis senjata pun menjadi menu utama stan pameran mereka.
Selain stan armada itu, berbagai stan universitas-universitas yang turut berkontribusi untuk bahari Indonesia pun turut memeriahkannya. Ada Universitas Hang Tuah dengan pameran perahu mini dan dekorasi biru lautnya. Ada juga Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, dan Universitas Trunojoyo. Selain Universitas juga ada stan dari UPT BPPT, Budi Luhur Mangrove, Samudera Timur, Mitra Bahari, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur juga tak kalah menarik
Dihubungi ITS Online, Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan yang mewakili Unair dalam acara ini menganggap gelaran Senta ini adalah kesempatan yang sangat bagus. Selain memperkenalkan jurusan, momen ini juga dimanfaatkan untuk menambah ilmu pengetahuan. "Seminar dan pameran ini kita manfaatkan untuk menambah wawasan mahasiswa kita dibidang kelautan," ungkap Endang Dewi Masita, salah seorang dosen Unair.
Kisah POTEA Nyasar ke SENTA
Dari berbagai stan pameran yang bertemakan bahari itu, terdapat satu stan yang cukup menarik dan membuat pengunjung bertanya. Dengan membawa nama Jurusan Biologi, dengan gagahnya stan POTEA berjejer dengan stan LPPM ITS dengan segala kecanggihan penemuan ilmiahnya. "Kenapa POTEA bisa nangkring disini mas? Apa hubungannya dengan SENTA?" tanya Erni Kurniawati, salah seorang pengunjung.
Tidak mengherankan kalau wartawan Radar Jawa Timur itu menanyakannya. Pasalnya, POTEA merupakan minuman herbal sari rempah non sintesis yang baik bagi kesehatan yang secara sepintas tidak berhubungan dengan kelautan. "Awalnya, dari kejauhan saya kira marchandise. Ternyata salah juga," ungkap Erni penuh tanda tanya.
"POTEA bukanlah souvenir, bukan pula produk yang bertemakan bahari," ungkap Athiq Kaezar Septiadi, penjaga stan tersebut. Namun dia melanjutkan, SENTA itu luas, tidak hanya teknologi dan produk kemaritiman saja yang ditawarkan. Lebih dari itu, SENTA juga menawarkan aplikasi teknologi ke masyarakat, termasuk POTEA.
Minuman Herbal seharga Rp 6.000 per paket ini ternyata turut memberdayakan masyarakat di Keputih dan sekitar pesisir Kenjeran. Produksinya mengambil sumber daya manusia disana dan mampu menciptakan lapangan kerja baru. Pemasarannya pun sudah mulai meluas. "Alhamdulillah, bisnis baru ini mampu bermanfaat bagi sesama," tutup Athiq. (niv/m3/hoe)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung