ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
02 Agustus 2025, 20:08

DTSI ITS Tantang Mahasiswa Berinovasi di INCHALL 2025

Oleh : itsnor | | Source : ITS Online
Gambar penyerahan penghargaan juara pertama pada tim UPLB Fighting Mavoons dari University of the Philippines Los Baños oleh Kepala DTSI Prof Dr Ir Mokh Suef MScEng

Penyerahan penghargaan juara pertama pada tim UPLB Fighting Mavoons dari University of the Philippines Los Baños oleh Kepala DTSI Prof Dr Ir Mokh Suef MScEng

ITS News, Surabaya – Setelah lima hari penuh ide, inovasi Industrial Challenge (INCHALL) X INGENIOUS Summer Camp 2025 yang diadakan olehDepartemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) ITS resmi ditutup. Acara yang dimulai sejak Senin (28/7) ini ditutup dengan penghargaan serta jamuan makan malam yang menjadi puncak kebersamaan para peserta.

Dosen penanggung jawab Ir Ega Rizkiyah ST MT menuturkan, penutupan ini dilaksanakan setelah peserta melalui rangkaian agenda yang panjang. Kegiatan tersebut meliputi Industrial Conference, Plenary Session, Lab Venture, Cultural Activity, Outbound, kunjungan industri ke PT Amerta Indah Otsuka, hingga Final Presentation. “Pemberian penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas capaian para peserta,” ungkap Ega.

Gambar dosen penanggung jawab Ir Ega Rizkiyah ST MT dalam sesi closing speech

Gambar dosen penanggung jawab Ir Ega Rizkiyah ST MT dalam sesi closing speech

Mengusung tema Re-inventing Business: A Path to Eco-friendly Practice, Ega menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberi ruang bagi mahasiswa merumuskan strategi transformasi logistik energi yang efisien, tangguh, dan berkelanjutan. Melalui studi kasus distribusi LPG nasional oleh Pertamina International Shipping (PIS), peserta diajak menuntaskan tantangan nyata di sektor maritim. 

Para peserta diharapkan berinovasi mulai dari efisiensi rute pengiriman, pemanfaatan armada, hingga transisi ke bahan bakar rendah emisi. Ega juga memaparkan bahwa tujuan utama dari gelaran ini adalah untuk mendorong mahasiswa berpikir kritis dan sistematis, lebih dari sekadar ajang adu strategi dan kecerdasan. “Semoga kegiatan ini dapat memperkaya wawasan dan memperluas jejaring mahasiswa, terlebih koneksi dengan mahasiswa internasional,” harap Ega.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Kegiatan Brian Arga Prasidio Putra menyebutkan bahwa gelaran ini merupakan hasil kolaborasi antara DTSI dan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri dengan Direktorat Kemitraan Global (DKG) ITS. Dirinya menekankan bahwa kompetisi ini berskala internasional dengan peserta dari berbagai negara. “Sedangkan tim yang berhasil melaju ke babak semifinal berasal dari Indonesia, Filipina, Thailand, dan Malaysia,” papar Brian.

Gambar Ketua pelaksana kegiatan Brian Arga Prasidio Putra (kiri) saat memberikan penghargaan The Most Playful Team

Ketua pelaksana kegiatan Brian Arga Prasidio Putra (kiri) saat memberikan penghargaan The Most Playful Team

Dari 20 tim yang lolos semifinal, lanjut mahasiswa DTSI angkatan 2023 itu, didapatkan tiga tim yang berhasil menduduki peringkat teratas dan berhasil merebut juara pada kompetisi ini. Brian menerangkan urutan pertama berhasil diraih oleh tim UPLB Fighting Mavoons dari University of the Philippines Los Baños, Filipina. Adapun urutan kedua dan ketiga berhasil diraih Universitas Brawijaya dan ITS yaitu tim Reog Ponorogo dan EPSKuy on Top. 

Selain melibatkan internal ITS, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari sektor industri. Perusahaan seperti ⁠ PT Pertamina International Shipping, ⁠⁠PT Pertamina Patra Niaga, PT SIER, ⁠⁠PT Pos Indonesia, PT Adhi Karya, PT Telekomunikasi Selular, PT Krakatau Posco, PT Pelindo Petikemas, PT Pertamina EP, PT Daya Raya Cipta, dan ⁠⁠Livoc turut berkontribusi dalam acara. “Tak hanya dari segi operasional, mereka juga berkontribusi sebagai juri dan penyusun study case,” tambah Brian.

Lebih jauh, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-12 Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab menekankan pentingnya pola produksi dan konsumsi berkelanjutan dan poin ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim. Poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan juga tercermin dari kolaborasi lintas sektor antara perguruan tinggi dan dunia industri.

Terakhir, kegiatan ini juga memberikan peluang bagi para peserta untuk mengonversi keterlibatan mereka ke dalam bentuk satuan kredit semester dan nilai akademik mata kuliah. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi peserta dan memperkaya pemahaman mereka,” tutup Brian penuh harap. (*)

 

Reporter: Naurah Fitri
Redaktur: Gandhi Kesuma

Berita Terkait