Selain untuk merayakan Dies Emas ITS, pelatihan ini diharapakan menjadi langkah awal dalam penerapan teknologi terkini untuk perpustakaaan sekolah di Surabaya. Nur Hasan SSi, Sub Ordinator Teknologi dan Digital Library ITS, mengatakan dengan memanfaatkan TI pelayanan manjadi cepat dan mudah. “Pada zaman sekarang perpustakaan dituntut mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern, bukan kebalikannya,” ungkap Hasan lantas tersenyum.

Hasan menjelaskan, pelatihan ini dilakukan sebagai wujud pengapdian perpustakaan ITS untuk masyarakat. Selain itu, juga untuk mengenalkan penggunaan TI pada pustakawan sekolah di Surabaya. “Kita mengundang 30 sekolah yang terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA),  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya. Perwakilan yang datang dari 29 sekolah,” terangnya.

Dalam pelatihan tersebut diberikan dua materi utama yaitu pengenalan dan pengoperasian software sim perpustakaan serta jaringan perpustakaan online. “Peserta diberi tahu bagaimana cara mengunakan software mulai input sampai jaringan,” imbuh alumni Matematika ITS ini. Output yang ingin dicapai dari pelatihan adalah terkumpulnya database perpustakaan di Surabaya.

Setelah masing-masing sekolah menjalankan program ini, jaringan perpustakaan akan bisa dibentuk. “Nantinya akan dijadikan sebuah search engine seperti google, namun khusus untuk koleksi perpustakaan sekolah di Surabaya,” terangnya. Ia melanjutkan, jika ada masyarakat yang ingin mencari buku di sekolah tinggal menggunakan search engine ini.

Rencananya pelatihan ini akan dilakukan beberapa kali, dengan tujuan sekolah yang belum beruntung mengikuti pelatihan kali ini bisa ikut di pelatihan selanjutnya. “Target kita sementara di Surabaya, nanti jika sudah berjalan inginnya merambah hingga Jawa Timur,” ungkap Hasan.

Sri Wahyuni, Salah seorang peserta pelatihan mengatakan, pustakawan memang dituntut mengikuti perkembangan teknologi. Namun karena keterbatasan biaya dari sekolah, ketika ada pelatihan semacam ini ia jarang mengikuti. “Alhamdulilah pelatihan ini gratis, jadi sayang kalo tidak ikut,” ungkap pustakawan SMPN 13 Surabaya. (rik/az)