Guru Besar City University of Hongkong Prof Rosa H M Chan saat menyampaikan gagasannya mengenai integrasi artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (Iot) pada ISITIA 2025
Kampus ITS, ITS News — Mendorong inovasi teknologi yang inklusif, Departemen Teknik Elektro (DTE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar konferensi internasional tahunan bertajuk International Seminar on Intelligent Technology and Its Applications (ISITIA) 2025. Konferensi yang diikuti ratusan partisipan dari berbagai negara ini berlangsung tiga hari sejak Rabu (23/7).
Dekan Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS Prof Dr Diana Purwitasari SKom MSc melihat ISITIA sebagai wujud nyata keberpihakan ITS pada prinsip inklusivitas dalam inovasi teknologi. Ia menilai bahwa dominasi kelompok tertentu di bidang teknik masih menjadi hambatan dalam mewujudkan ruang yang setara bagi seluruh pihak. “Untuk itu, perlu dorongan untuk mewujudkan kesempatan yang setara,” papar Diana.
Dekan Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS Prof Dr Diana Purwitasari SKom MSc saat memberikan sambutannya pada sesi pembukaan ISITIA 2025
Selaras dengan Diana, Ketua Pelaksana ISITIA 205 Vita Lystianingrum Budiharto Putri ST MSc PhD menegaskan bahwa kesetaraan tidak hadir dengan sendirinya, melainkan perlu dorongan. Oleh karena itu, ISITIA 2025 mengangkat tema Fostering Equal Opportunities for Breakthrough Technology Innovations. “Tema ini dipilih untuk menggerakkan kesadaran kolektif tentang pentingnya kesetaraan,” sambung Dosen Departemen Teknik Elektro ITS tersebut.
Ketua Pelaksana ISITIA 205 Vita Lystianingrum Budiharto Putri ST MSc PhD saat menyampaikan sambutannya pada ISITIA 2025
Kepala DTE Ronny Mardiyanto ST MT PhD turut mengapresiasi keberlanjutan ISITIA yang kini memasuki penyelenggaraan ke-26 kali. Dirinya mencatat partisipasi aktif dari sepuluh negara dan 149 karya ilmiah sebagai bukti kuat eksistensi forum ini. ”Tak hanya akademisi dan peneliti, industri seperti PT PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Tambora juga ikut ambil bagian dalam forum ini,” ucap Ronny.
Sejalan dengan semangat inklusivitas ISITIA 2025, Guru Besar City University of Hongkong Prof Rosa H M Chan menyoroti pentingnya representasi data yang beragam dalam pengembangan teknologi kesehatan berbasis artificial intelligence (AI). Ia mengungkapkan bahwa model AI saat ini dilatih dengan data dari populasi Barat, sehingga berpotensi bias saat diterapkan di konteks Asia. “Keberagaman data adalah dasar untuk membangun sistem yang adil dan tidak bias,” tegasnya.
Tak hanya itu, Rosa juga menggagas integrasi AI dan Internet of Things (AIoT) untuk menciptakan layanan kesehatan yang inklusif. Menurutnya, pendekatan ini memungkinkan sistem untuk menjangkau kebutuhan kelompok rentan dan beragam latar belakang sosial. “Hal ini membuka jalan bagi teknologi yang benar-benar melayani semua kalangan,” tuturnya.
Guru Besar DTE ITS Prof Dr Ir Heri Suryoatmojo ST MT memperkenalkan konsep Virtual Power Plant (VPP) sebagai sistem manajemen energi pada ISITIA 2025.
Sementara itu, Guru Besar DTE ITS Prof Dr Ir Heri Suryoatmojo ST MT memperkenalkan konsep Virtual Power Plant (VPP) sebagai sistem manajemen energi masa depan yang berkelanjutan. Dengan platform cerdas berbasis IoT, VPP memungkinkan pengguna dari komunitas lokal untuk menghasilkan, menyimpan, dan berbagi energi secara mandiri. “Melalui ini, diharapkan ekosistem energi terbarukan dapat menjangkau komunitas lebih luas,” tutup Heri optimis.
Mengisi sesi di hari kedua, Guru Besar Universiti Malaya Prof Norrima Mokhtar membahas masa depan Human-Device Interaction dengan pendekatan yang lebih inklusif. Ia menekankan pentingnya kerangka interaksi digital yang dapat diakses oleh semua kalangan, terutama melalui teknologi seperti computer vision dan gesture recognition.
Guru Besar Universiti Malaya Prof Norrima Mokhtar (delapan dari kiri), Guru Besar City University of Hongkong Prof Rosa H M Chan (sembilan dari kiri), Dekan Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS Prof Dr Diana Purwitasari SKom MSc (sepuluh dari kiri), Ketua Pelaksana ISITIA 205 Vita Lystianingrum Budiharto Putri ST MSc PhD (sebelas dari kiri), Kepala Departemen Teknik Elektro (TE) Ronny Mardiyanto ST MT PhD (delapan dari kanan), Guru Besar DTE ITS Prof Dr Ir Heri Suryoatmojo ST MT (sepuluh dari kanan) bersama partisipan ISITIA 2025 dari sepuluh negara dalam sesi dokumentasi
ISITIA 2025 membuktikan bahwa inklusivitas bukan sekadar konsep, melainkan praktik nyata yang dibangun lewat kolaborasi dan kesadaran. Dengan mengangkat semangat kesetaraan dalam inovasi, kegiatan ini juga mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-10 tentang pengurangan kesenjangan, poin ke-9 tentang idustri, inovasi, dan infrastruktur serta poin ke-17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan. (*)
Reporter: Naurah Fitri
Redaktur: Regy Zaid Zakaria
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh




