Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD (kiri) dalam penandatanganan MoU kerja sama strategis antara ITS dan Beifang Automotive Group

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan kunjungan kerja ke Beifang Automotive Education Group, Beijing. Dilaksanakan 13 Juni lalu, kegiatan ini sekaligus menandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama strategis dan awal pelaksanaan Pre-Bridging Program Proyek HETI.

Koordinator Pengembangan Staf Proyek Higher Education for Technology and Innovation (HETI) ITS Muhammad Ubaidillah Al Mustofa MSEI, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memfinalisasi kurikulum pelatihan, memeriksa kesiapan fasilitas, serta menyepakati teknis pelaksanaan program. Kunjungan tersebut menjadi landasan utama dalam MoU pelaksanaan pelatihan dosen bidang otomotif yang diusung melalui Proyek HETI.

Selama kunjungan, ITS melakukan diskusi dengan pihak Beifang terkait berbagai aspek teknis dan administratif pelatihan. Ubaidillah mengungkapkan, dari diskusi tersebut ITS mendapatkan penurunan biaya pelatihan dari USD 2.600 menjadi USD 1.980 per peserta. Selain itu, diskusi mencakup verifikasi fasilitas dan penyusunan model pembelajaran yang adaptif. “Kurikulum dirancang agar selaras dengan kebutuhan industri otomotif global,” ujar Ubaidillah.

Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD (dasi merah) saat mencoba salah satu fasilitas otomotif Beifang Automotive Education Group

Penandatanganan MoU ini juga menjadi pijakan awal bagi pengembangan kolaborasi jangka panjang antara ITS dan Beifang. Ruang lingkup kerja sama mencakup pelatihan, riset terapan, publikasi ilmiah bersama, pengelolaan kekayaan intelektual, hingga pembentukan unit bisnis vokasi. Salah satu target utamanya adalah pendirian pusat pelatihan otomotif bersama di lingkungan ITS yang dapat diakses oleh dosen, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dosen di bidang vokasi otomotif. ITS mengirimkan sepuluh dosen dari berbagai program studi untuk mengikuti pelatihan di Beifang selama dua minggu sejak 22 Juni. Program pelatihan ini dirancang untuk menyasar teknologi otomotif terkini, dengan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan praktik. 

Kolaborasi ini sejalan dengan visi ITS menjadi entrepreneurial university pada 2035 melalui pengembangan income-generating unit. Ubaidillah menilai bahwa kerja sama dengan Beifang mendukung terbentuknya ekosistem inovasi yang mandiri dan berkelanjutan. “Harapannya, pusat pelatihan bersama ini bisa menjadi langkah konkret menuju kemandirian dan daya saing ITS di tingkat global,” terang dosen Departemen Studi Pembangunan ini.

Delegasi ITS saat mendapatkan penjelasan terkait teknologi otomotif pada Beifang Automotive Education Group

Beifang terpilih sebagai mitra pelatihan karena unggul dalam menyediakan fasilitas otomotif terapan berstandar industri. Institusi ini menyajikan komponen kendaraan dari merek ternama seperti Toyota, Tesla, BYD, dan Mercedes-Benz. Setiap komponen dilengkapi barcode yang terhubung ke video penjelasan teknis. “Pendekatan ini sangat memudahkan dalam memahami teori sekaligus praktik,” beber Ubaidillah.

Dengan pengalaman, jaringan, dan teknologi yang dimiliki Beifang, kerja sama ini diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya pusat pelatihan otomotif berkelas internasional di lingkungan ITS. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong kapasitas ITS menuju level global dalam bidang pendidikan vokasi dan teknologi transportasi masa depan.

Terakhir, adanya kesepakatan ini sejalan dengan komitmen ITS terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 yaitu Pendidikan Berkualitas, kerja sama ini memperkuat pendidikan berbasis industri. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi otomotif. (*)

Reporter: Nabila Rahadatul Aisy Koestriyaningrum
Redaktur: Regy Zaid Zakaria