ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
07 November 2010, 08:11

Agar Matematika Tidak Menjadi Momok Menakutkan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sudah acap terdengar bahwa Matematika tergolong pelajaran yang sulit bagi kebanyakan orang. Ilmu eksak yang sudah ditemukan sejak 3000 SM ini memang sering menjadi momok menakutkan bagi pelajar baik di tingkat Sekolah Dasar, Menengah Pertama, Menengah Atas, pun tak terkecuali mahasiswa.

Untuk itu dalam SEACMA 2010, Dr Mahmud Yunus MSi mencoba mengangkat tema Potret Matematika di Sekitar Kita. “Jika kita melihat sebuah gambar gedung tinggi dan gagah, pasti yang terlihat keindahannya tanpa terpikir bagaimana fondasi gedung itu,” kata Yunus yang kali ini didaulat sebagai keynote speaker. “Begitu juga Matematika,” tambahnya.

Menurut Yunus, dalam perkembangan ilmu pengetahuan, Matematika tak ubahnya sebagai fondasi."Bila fondasinya kuat maka suatu bangunan akan kuat secara keseluruhan," lanjut Yunus.

Akan tetapi paradigma akan kesukaran Matematika bisa menghambat proses pembelajaran matematika itu sendiri bagi kaum pelajar. “Tugas utama guru Matematika adalah menujukkan cara yang benar potret Matematika yang sebenarnya. Jangan sampai pelajar merasa sia-sia belajar Matematika,” katanya.

Oleh sebab itu dalam seminar yang dihadiri berbagai pengajar Matematika dari penjuru Indonesia tersebut, Yunus mencoba mengusulkan adanya inovasi dalam metode pembelajaran Matematika. Misalnya mengenalkan secara langsung pemanfaatan teknologi komputer dalam pembelajaran Matematika, dan melakukan pembelajaran di luar kelas sehingga siswa bisa mengamati objek-objek di luar kelas kemudian melakukan analisis secara langsung.

Senada dengan Yunus, keynote speaker yang khusus didatangkan dari Universiti Teknologi Malaysia, Prof Dr Nor Sarahaida S Amin pun menyepakati akan perlunya pengenalan aplikasi Matematika secara langsung pada siswa. Dalam pemaparannya, pakar fluida makropolar ini mengulas tentang aplikasi permodelan Matematika dalam aliran darah pada pembuluh darah arteri yang terkena Stenosis.

“Stenosis adalah penyumbatan pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh materi seperti kolestrol,” kata Saraharida. Jika penyumbatan tersebut terus terjadi, maka penyakit yang akan diderita sebagai imbasnya adalah serangan jantung, stroke, sampai pecahnya pembuluh darah di otak yang bisa menyebabkan kematian.

Lebih lanjut Saraharida menyebutkan, stenosis pada arteri tersebut bisa terus memenuhi lapisan dinding pembuluh darah hingga melebihi elastisitas dinding. “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penebalannya, seperti body acceleration, stress, dan disfungsi jaringan,” lanjut Sarahaida.

Dari fakor-faktor tersebut dibuat permodelan agar bisa meneliti ketebalan Stenosis pada pembuluh darah. Yaitu diantaranya dengan analisa numerik Marker and Cell Method (MAC) dan Finite Element Method (FEM).

“Matematika yang harus diketahui adalah teori, kemudian dianalisis hingga akhirnya tahu bagaimana aplikasinya,” pungkas Profesor berkebangsaan Malaysia ini. (fz/az)

Berita Terkait