Pesera aksi restorasi terumbu karang saat melakukan transplantasi karang di perairan Gili Nako, Gresik
Gresik, ITS News — Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan kontribusinya dalam upaya pelestarian ekosistem laut. Kali ini, ITS menyelenggarakan aksi restorasi terumbu karang dan bersih-bersih pantai di kawasan Gili Noko, Gresik. Inisiatif ini turut menyoroti peran perempuan dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir.
Penanggung Jawab Aksi Danya Deluca ST menjelaskan, kegiatan ini digagas untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan dampak perilaku sehari-hari terhadap wilayah perairan. Tindakan seperti membuang sampah sembarangan dapat berimbas pada kehidupan biota laut hingga masyarakat pesisir. “Kita melibatkan tujuh mahasiswa pertukaran pelajar dan lima mahasiswa ITS lintas jurusan untuk bertukar ide terkait pelestarian pesisir indonesia,” ujar perempuan yang akrab disapa Deluca itu.
Peserta aksi restorasi terumbu karang dan berish-bersih pantai bersama masyarakat lokal Gili Nako
Mengusung tema Woman in Sustainable Tourism, kegiatan ini menjadi wujud implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-5 tentang kesetaraan gender. Mahasiswa program magister Departemen Teknik Elektro ITS itu menegaskan bahwa pelibatan perempuan dapat menciptakan lingkungan pesisir yang berkelanjutan sehingga dapat mendukung pengembangan pariwisata lokal yang inklusif.
Aksi yang berlangsung selama empat hari sejak 29 Mei lalu ini turut mendukung implementasi SDGs ke- 14 tentang menjaga ekosistem laut. Kegiatan diawali dengan transplantasi seribu karang hidup yang dipindahkan dari kawasan hutan karang sehat ke area terumbu karang yang rusak. Fragmen karang tersebut ditempatkan pada substrat baru yang dilapisi cat antifouling organik hasil inovasi dari Departemen Biologi ITS, sebagai upaya pemulihan ekosistem terumbu karang yang terdegradasi.
Peserta aksi restorasi terumbu karang melakukan pelepasan tukik ke habitat alaminya di kawasan Gili Noko
Selain transplantasi karang, kegiatan pelestarian juga mencakup pelepasan tukik yang telah melalui masa penangkaran selama satu hingga dua bulan dan dinyatakan siap untuk dilepas ke habitat alaminya. Kawasan pantai Gili Noko yang menjadi lokasi pelepasan merupakan habitat penting bagi spesies penyu dan tempat berkembang biaknya tukik. Mendukung keberlangsungan habitat, dilakukan pula aksi bersih-bersih pantai guna menciptakan lingkungan yang aman bagi keberlangsungan hidup tukik.
Terakhir, Deluca menjelaskan bahwa kegiatan ini turut mengukuhkan peran ITS dalam implementasi SDGs ke-17, yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. Kolaborasi bersama masyarakat lokal dan Non-Governmental Organization (NGO) seperti International ASEAN Blue Institute diharapkan dapat memperkuat jejaring kerja sama lintas sektor. “Ke depannya, semoga proyek ini menjadi model kolaborasi berkelanjutan dalam upaya pelestarian lingkungan di daerah lain,” tutup Deluca. (*)
Reporter: A. Rifda Yuni Artika
Redaktur: Fathia Rahmanisa
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh


