ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
26 Mei 2025, 17:05

Bangkitnya Film Animasi Indonesia, Jumbo Cetak Sejarah

Oleh : itsnab | | Source : ITS Online
Film Jumbo sebagai film terlaris kedua sepanjang masa di Indonesia (Sumber: ameera.republika.co.id)

Film Jumbo sebagai film terlaris kedua sepanjang masa di Indonesia (Sumber: ameera.republika.co.id)

Kampus ITS, Opini — Film Jumbo hadir sebagai angin segar bagi industri perfilman Indonesia, khususnya di ranah animasi. Disutradarai oleh Ryan Adriandhy, film ini mampu meraih banyak prestasi hingga menarik perhatian penonton lintas usia dengan mengangkat kisah sederhana yang dikemas dalam animasi berkualitas tinggi.

Sebelum Jumbo, film animasi Indonesia belum jadi primadona layar lebar. Meski ada karya seperti Si Juki The Movie, animasi lokal masih jarang menembus pasar massal karena kualitas grafis yang belum stabil, minim promosi, dan stigma bahwa animasi hanya untuk anak-anak. Akibatnya, animasi lokal cenderung moderat dan kalah saing dengan film non-animasi.

Per 25 Mei 2025, Jumbo berhasil meraih 9 juta lebih penonton menjadikan film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa setelah KKN di Desa Penari. Capaian tersebut mencerminkan animo masyarakat terhadap film animasi yang selama ini sering kali dipandang sebelah mata. Fakta ini menandai tonggak kebangkitan animasi lokal yang kini layak diperhitungkan dan mampu bersaing di puncak industri.

Fenomena ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa film animasi hanya untuk anak-anak. Jumbo menghadirkan kisah yang bisa dinikmati oleh berbagai lapisan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Nilai-nilai seperti kepercayaan diri, kerja sama, dan pentingnya menerima perbedaan disampaikan dengan cara yang halus namun mengena, menjadikannya tontonan yang penuh makna.

Lebih lanjut, film Jumbo juga berhasil menyampaikan isu isu penting seperti perundungan dan kepercayaan diri anak-anak melalui pendekatan yang ringan namun bermakna. Visual yang penuh warna mampu menggugah hati penonton dalam menikmati film ini. “Jumbo mampu membuka ruang refleksi bagi penonton dan menegaskan dirinya sebagai karya yang layak diapresiasi,” terang akun parentalk.id setelah menonton film Jumbo.

Antusias penonton segala usia saat menonton film Jumbo (Sumber: YouTube Visinema Pictures)

Antusias penonton segala usia saat menonton film Jumbo (Sumber: YouTube Visinema Pictures)

Secara teknis, kualitas animasi yang ditampilkan dalam Jumbo tidak kalah dari produksi luar negeri. Gerakan karakter yang halus, ekspresi wajah yang hidup, serta latar yang detail menunjukkan perkembangan signifikan dalam industri animasi lokal. Ini menjadi bukti bahwa animator Indonesia memiliki kapabilitas dan daya saing tinggi di kancah internasional.

Selain pencapaian teknis dan jumlah penonton, Jumbo juga menjadi bukti bahwa cerita lokal dapat dikemas secara universal. Don sebagai karakter utama mewakili banyak anak di Indonesia berjuang untuk diakui dan menemukan kepercayaan diri. Film ini sukses menjadi jembatan antara budaya lokal dan penonton global.

Jumbo tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga secara emosional. Ia berhasil menggerakkan hati penonton, membawa pesan moral tanpa menggurui, serta menghadirkan harapan baru bagi kebangkitan film animasi Indonesia. Karya ini menjadi inspirasi bahwa dengan keberanian, kreativitas, dan konsistensi, animasi lokal dapat berdiri sejajar dengan film-film populer lainnya.

Melihat pencapaian ini, harapannya industri perfilman nasional semakin memberi ruang untuk eksplorasi animasi sebagai medium bercerita. Kebangkitan Jumbo menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia siap dan antusias menyambut karya animasi berkualitas. Saatnya animasi lokal melangkah lebih jauh, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di panggung dunia. (*)

 

Ditulis oleh:
Nabila Rahadatul Aisy Koestriyaningrum
Departemen Sistem Informasi
Angkatan 2023
Reporter ITS Online

Berita Terkait