Tim PFS ITS bersama warga Desa Kalanganyar dalam kegiatan implementasi program Desa Energi Berdikari

Kampus ITS, ITS News – Wujudkan kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui para penerima Beasiswa Sobat Bumi Pertamina berhasil merealisasikan program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Kalanganyar, Sidoarjo. Kegiatan yang berlangsung pada 19–20 April 2025 ini berfokus pada pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) serta penguatan ekonomi sirkular berbasis pemberdayaan masyarakat.

Program DEB sendiri merupakan bentuk pengabdian wajib bagi para awardee Beasiswa Sobat Bumi yang diinisiasi oleh Pertamina Foundation. Pada pelaksanaannya, sebanyak 14 mahasiswa lintas departemen yang tergabung dalam tim Pertamina Foundation Sobat Bumi (PFS) ITS menghadirkan dua inovasi utama, yakni instalasi sistem photovoltaic (PV) untuk rumah produksi olahan ikan bandeng dan budidaya maggot di Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).

Mafaza Rahmah Nursy, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa pemilihan Desa Kalanganyar didasarkan pada hasil pemetaan sosial yang telah timnya lakukan. Selain itu, kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia juga menjadi salah satu dasarnya. “Desa ini memiliki potensi ekonomi dari komoditas bandeng dan kesadaran tinggi terhadap pengelolaan lingkungan,” terangnya.

Lebih lanjut, awardee beasiswa Pertamina Foundation tersebut mengungkapkan bahwa instalasi PV difokuskan pada rumah produksi Olikan, yang dijalankan oleh kelompok ibu-ibu pelaku UMKM. Energi yang dihasilkan oleh surya ini digunakan untuk mengoperasikan mesin pemotong dan penggiling kerupuk. Hasilnya, inovasi tersebut dinilai mampu menekan biaya produksi serta meningkatkan efisiensi usaha.

Tim PFS ITS bersama kelompok ibu-ibu pelaku UMKM Rumah Produksi Olikan dalam rangkaian kegiatan Desa Energi Berdikari

Di lain sisi, penerapan budidaya maggot di TPS3R setempat memiliki tujuan untuk mengolah limbah organik menjadi pakan ikan bernutrisi tinggi. Inovasi ini ditujukan kepada warga yang mayoritas berprofesi sebagai pembudidaya ikan dan pemancing. “Teknologi ini tidak hanya sebagai solusi pengelolaan sampah, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penghasilan baru,” tambah Mafaza.

Anggota Tim PFS ITS berdiskusi dengan warga setempat terkait pengolahan hasil budidaya maggot dalam program Desa Energi Berdikari Pertamina di TPS3R

Dalam pelaksanaannya, sistem budidaya maggot tersebut berhasil memproduksi hingga 15 kilogram maggot per periode panen. Terkait hal ini, selain pemasangan teknologi, tim PFS ITS  juga mengadakan sosialisasi dan workshop kepada warga setempat yang mencakup pengenalan dan pemanfaatan PV, teknik budidaya maggot, serta strategi pemasaran produk agar dapat bersaing di pasar digital.

Satu bulan setelah pelaksanaan, tim mencatat bahwa alat-alat yang dipasang masih aktif digunakan dan mulai memberikan dampak ekonomi secara bertahap. Ke depan, program ini dirancang untuk diperluas ke titik-titik strategis lain di desa agar manfaatnya semakin merata dan berkelanjutan.

Inisiatif ini secara langsung mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, poin ke-12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta poin ke-13 terkait Penanganan Perubahan Iklim. Melalui program ini, ITS menegaskan komitmennya dalam menjawab tantangan global melalui inovasi sosial berbasis teknologi dan kolaborasi multipihak. (*)

Reporter: Nadhifa Raghda Syaikha
Redaktur: Mifda Khoirotul Azma