ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
25 Oktober 2010, 09:10

Blues di Pentas Budaya ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Musik blues selama ini dianggap sebagai akar dari segala jenis aliran musik modern kecuali klasik. ITS patut diacungi jempol atas perannya menghadirkan musik genre ini dalam acara yang melibatkan tidak hanya civitas akademik, tetapi juga mitra serta masyarakat sekitar ITS.

Ditemui di tengah-tengah acara, Ketua Umum Dies Natalis ITS ke-50 Prof Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD menyebut pemilihan musik blues sebagai pembuka pentas seni dan budaya ini memang memiliki arti khusus. “Kita berusaha untuk mempopulerkan jenis musik yang lain, tidak melulu pop atau dangdut saja,”ujarnya.

Dalam acara yang bertajuk ITS Blues ini sendiri berlangsung atas  kerja sama ITS dengan PT Jasa Marga menampilkan suguhan musik blues dari Indonesia Blues Association (INA Blues). INA Blues sendiri merupakan sebuah komunitas yang dibentuk oleh musisi serta penikmat blues Indonesia pada tahun 2005. Khusus untuk acara ini INA Blues memboyong sekitar 50 krunya langsung dari Jakarta. Selain musisi dari INA Blues hadir pula grup musik lokal Surabaya.

Aksi panggung pertama ditampilkan oleh Alo and the Angels. Meskipun para personilnya sebagian besar telah berumur tetapi tidak menghalangi grup ini untuk tetap tampil dinamis. Mereka langsung menghentak dengan menyanyikan versi blues dari tembang populer Surabaya. Beberapa penonton tampak menyanyi riang mengikuti lagu yang menjadi trademark kota Surabaya ini.

Beberapa lagu berikutnya, penonton muda yang didominasi mahasiswa ITS dimanjakan dengan tembang yang akrab di telinga mereka yaitu My Girl. Lagu yang dinyanyikan oleh The Temptations dan dipopulerkan ulang oleh Westlife ini dibawakan dengan apik oleh Alo, lead vocal pria yang merupakan alumni Teknik Sipil angkatan 1967.

Pekan Seni dan Budaya Pitung Dino Pitung Bengi masih akan berlangsung hingga Sabtu mendatang (30/10). Setelah suguhan musik blues pada hari pertama, hari kedua penyelenggaraan acara ini (25/10) penonton akan disuguhi penampilan Cak Nun dan Kyai Kanjeng.

Setelah itu berturut turut hingga hari terakhir, acara akan diramaikan oleh Pagelaran Musik Pop oleh Gigi (26/10), Musik Dangdut oleh Eri Susan dan OM Moneta (27/10), Orkes Kontemporer Sintenremen bersama Djaduk Ferianto dan Butet Kartaredjasa  (28/9), Ketoprak Kontemporere bersama Padepokan Seni Kirun (29/10).

Kemudian sebagai penutup acara Pentas Seni Pitung Dino Pitung Bengi ini adalah Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk bersama Ki Manteb Soedarsono dan Ki Enthus S dengan lakon Gatotkaca Kalajaya.(tyz/bah)

Berita Terkait