ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
09 April 2025, 19:04

Berjaya, Bayucaraka ITS Boyong Juara di SAFMC 2025

Oleh : itsian | | Source : ITS Online
Anggota tim Bayucaraka ITS menerima medali juara SAFMC 2025

Ketua divisi VTOL Muhammad Yusuf (Kiri) dan Kinaya Talitha (Kanan) menerima medali juara SAFMC 2025

Kampus ITS, ITS News Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berhasil memboyong prestasi gemilang di kancah internasional. Kali ini, tim Bayucaraka ITS menyabet kemenangan pada kategori full autonomous (D2) Singapore Amazing Flying Machine Competition (SAFMC) 2025 di Singapura.

Ketua divisi Vertical Takeoff and Landing (VTOL) Bayucaraka ITS Muhammad Yusuf menjelaskan, SAFMC merupakan kompetisi robot terbang bergengsi bertaraf internasional yang diadakan oleh DSO National Laboratories and Science Center Singapore. Tim Bayucaraka ITS mengikuti dua kategori dari delapan kategori yang tersedia, yaitu semi-autonomous (D1) dan D2. “Dalam perlombaan ini, kami berhasil menyabet juara di kategori D2,” ujarnya.

drone kategori D2 di arena kompetisi SAFMC 2025

Seoro-Yin dan Seoro-Yang di arena kompetisi kategori full-autonomous (D2) SAFMC 2025

Yusuf menjelaskan, pada kategori tersebut, tim Bayucaraka ITS mengikutsertakan dua drone kebanggaannya, yaitu Seoro-Yin dan Seoro-Yang. Kategori ini berfokus kepada kedua drone yang terbang bersamaan untuk menyelesaikan tugas secara mandiri tanpa ada kontrol. “Kedua drone akan mengambil dan menjatuhkan barang dengan menghindari rintangan secara acak,” ujarnya.

Meninjau dari sisi pengembangan inovasinya, kedua drone tersebut dilengkapi sensor penghindar rintangan  dengan algoritma sederhana ringan dan handal meningkatkan performa navigasi. Drone juga menggunakan LIDAR untuk mendeteksi objek sekitar, laser akan dipancarkan 360 derajat dan mengukur waktu laser untuk memantul kembali dari objek. “Drone menghindar dan mencari jalur bebas rintangan melalui RPLIDAR secara waktu nyata,” ungkap Yusuf. 

Penggunaan sensor pada salah satu drone kategori full-autonomous (D2)

Penggunaan sensor obstacle avoidance pada salah satu drone kategori full-autonomous (D2)

Sementara itu, pada kategori D1, pesawat tanpa awak ini menggunakan perangkat wearable yang dapat menggerakan kedua drone, yaitu Seoro-Xi dan Soero-Pi. Mengembangkan perangkat eurabel yang mudah digunakan dengan drone lebih ringan dan sistem kontrol posisi yang lebih stabil. Drone menyelesaikan misi mengambil lalu menjatuhkan barang dan bersaing dengan tim lain.

Mahasiswa Departemen Teknik Elektro ITS tersebut menjelaskan, untuk menjadi juara tim melewati dua sesi penilaian, yaitu presentasi dan demonstrasi dimulai pada tanggal 18 Maret lalu di Singapore Expo 2025. Pada setiap sesi presentasi setiap tim menjelaskan fitur drone, kreativitas, strategi serta inovasi yang dikembangkan. Sesi selanjutnya, setiap tim mendemonstrasikan drone buatan mereka dengan mengerjakan misi yang sudah diberikan.

Rasa syukur disampaikan oleh Yusuf terhadap timnya yang berhasil mempertahankan posisi kedua di kategori D2. Dirinya berharap dengan prestasi ini mahasiswa ITS dapat termotivasi untuk untuk mengembangkan inovasi di bidang Unmanned Aerial Vehicle (UAV). “Hasil penelitian ini dapat terus dikembangkan dan berguna bagi masyarakat sekitar,” tutupnya penuh harap. (*)

 

Reporter : Muhammad Rafi Ardiansyah
Redaktur : Shafa Annisa Ramadhani

 

Berita Terkait