ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
05 Oktober 2010, 08:10

Tingkatkan Kualitas, ITS tambah Dua Guru Besar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rapat senat terbuka ini diiringi dengan lagu Hymne ITS dan beberapa lagu lainnya. Tak lupa, surat keputusan menteri dan riwayat hidup masing-masing guru besar turut dibacakan sebelum pidato pengukuhan.

Ketut Buda sebagai guru besar ke-92 mendapatkan giliran pertama untuk menyampaikan inovasinya terkait bidang ilmu rekayasa keandalan sistem wahana laut.  Video mengenai kerusakan kapal di laut menjadi awalan pidato yang disampaikan Ketut.

“Kerusakan ini memberi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas sisitem keandalan,” jelas koordinator bidang Reliability-Aviability-Maintenance Management-Safety (RAMS) tersebut. Selanjutnya, ia memaparkan perlu adanya perbaikan kualitas baik kualitas material yang digunakan dalam sistem maupun kualitas proses manufaktur, kalibrasi, transportasi, instalasi, dan operasi.

Rekayasa keandalan, menurut Ketut  memang memiliki peran penting dalam setiap bagian dari rantai rekayasa teknologi kelautan. “Jaminan keselamatan wahana laut dalam beroperasi sangat ditentukan oleh kemampuan dan disipin kita,” ungkapnya tegas. Sebab, aspek keandalan harus diproses sejak awal sebuah wahana laut direncanakan, diproduksi, hingga dapat dioperasikan.

Sementara itu, Joko Lianto sebagai guru besar bidang ilmu pemodelan dan simulasi sistem mengungkapkan mengenai penerapan simulasi komputer untuk penetuan tingkat kerawanan banjir. “Banjir memang menjadi masalah yang belum terpecahkan, seperti di kawasan Surabaya,” terang anggota Society for Modelling & Simulation International (SCS).

Dalam penelitiannya, ia memodelkan fenomena genangan banjir menjadi model simulasi yang dapat dieksekusi menggunakan komputer. “Tingkat kerawanan banjir dipresentasikan  dalam warna,” imbuhnya. Warna hijau untuk tingkat kerawanan banjir sangat rendah, warna merah muda untuk tingkat kerawanan banjir rendah, serta warna merah tua untuk banjir sedang.

Pada pengukuhan tersebut, Prof Dr Priyo Suprobo MS PhD selaku rektor ITS juga turut berpesan agar fokus penelitian guru besar bisa menjadi bentuk ITS kepedulian terhadap Masyarakat. “Bidang yang didalami harus mampu mengatasi permasalahan bangsa,” ujar Probo.

Menurut Probo, Inovasi teknologi dan penambahan jumlah guru besar ini bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di ITS. “ Untuk tahun 2013, jumlah doktor harus 350 dan 200 untuk guru besar,” ungkapnya lagi. Hal tersebut bukan suatu bentuk ambisius semata, namun suatu keharusan untuk menjadikan ITS sebagai perguruan tinggi berkualitas. (esy/yud)

Berita Terkait