ITS News

Rabu, 24 Desember 2025
24 Desember 2025, 14:12

Aplikasi StrokeGuard Karya Mahasiswa ITS Resmi Digunakan di Rumah Sakit

Oleh : itshafidz | | Source : -

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri dr Zainul Arifin MKes (kiri) dan Ketua Tim StrokeGuard Muhammad Irsyad Yunus (tengah)

Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri setelah menorehkan berbagai prestasi nasional. Melalui Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Senin (22/12), aplikasi StrokeGuard secara efektif digunakan selama enam bulan kedepan sebagai proyek percontohan untuk pemantauan pasien pasca strok.

StrokeGuard adalah aplikasi lintas platform yang mampu memberi peringatan kepada dokter ketika tekanan darah pasien melebihi batas normal. Berangkat dari pengalaman nyata, tim yang diketuai oleh Muhammad Irsyad Yunus melihat langsung bagaimana keluarga pasien strok sering kali harus berjaga sendiri setelah pasien pulang. Pemantauan kondisi menjadi tidak terstruktur, komunikasi dengan tenaga medis terbatas, dan keputusan penting sering diambil dalam kondisi ragu. “Banyak kekambuhan sebenarnya tidak datang tiba-tiba, ada tanda-tanda kecil sebelumnya, tapi tidak tercatat,” ungkap Irsyad.

Tim StrokeGuard bersama jajaran manajemen RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri

Kolaborasi ini menjadi tonggak penting bagi StrokeGuard — bukan hanya sebagai inovasi mahasiswa, tetapi sebagai startup digital kesehatan yang mulai diuji langsung di lingkungan rumah sakit. Proyek percontohan ini melibatkan dokter spesialis saraf dan tenaga keperawatan rumah sakit, dengan pasien dari Poli Saraf sebagai fokus awal. Evaluasi dilakukan secara berkala agar sistem dapat dikembangkan sesuai kebutuhan klinis nyata. Bagi pihak rumah sakit, kolaborasi ini juga menjadi bagian dari upaya mendorong transformasi layanan kesehatan berbasis digital, khususnya dalam pencegahan kekambuhan strok yang selama ini menjadi tantangan besar di Indonesia.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Direktur RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri dr Zainul Arifin MKes bersama Founder StrokeGuard Irsyad. Momen tersebut turut disaksikan dr Riva Satya Radiansyah SpN dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) ITS sekaligus advisor klinis StrokeGuard. Melalui kerjasama dengan RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri, StrokeGuard akan digunakan untuk membantu pemantauan pasien pasca strok rawat jalan secara lebih terarah. Fokusnya bukan menggantikan dokter, melainkan membantu rumah sakit dan keluarga melihat kondisi pasien secara lebih utuh di antara jadwal kontrol.

Perjalanan membangun StrokeGuard tidaklah mudah. Sebelum bisa memasuki ekosistem digital RS, StrokeGuard telah melalui berbagai tahapan validasi di ekosistem startup nasional. Beberapa capaian yang diraih antara lain  Juara 1 Pitching Startup CDP Mini Fair ITS, Juara 2 Siloam AI HealthTech Challenge, penerima pendanaan ITS Youth Technopreneur, dan nomine Tech in Asia, salah satu ekosistem startup terbesar di Asia. Perjalanan Irsyad tidak sendiri. Tim StrokeGuard terdiri dari mahasiswa lintas disiplin, yaitu Bintang Alden Rafazha dan Rayen Yeriel Mangiwa dari Teknik Informatika, serta Delisha Zahra Nabila dan Nasywa Aulia Rabbani dari Kedokteran. Dari sisi pengembangan startup, StrokeGuard mendapat pendampingan dari Maxy Academy, termasuk mentoring langsung dari Andy Bintoro, Co-Founder Maxy Academy.

Pendiri StrokeGuard didampingi oleh mentor dari Maxy Academy Andy Bintoro (kiri)

Capaian ini memperkuat posisi StrokeGuard sebagai startup yang tidak hanya berbasis ide, tetapi juga diuji secara kompetitif dan mendapat pengakuan dari industri. Kerja sama dengan RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri menjadi percontohan sebelum diperluas memasuki jejaring rumah sakit lainnya. Tim StrokeGuard berharap hasil uji coba ini dapat menjadi fondasi kuat untuk pengembangan lebih lanjut di dunia kesehatan digital Indonesia. “Tujuan kami sederhana, membantu keluarga merasa lebih tenang, dokter merasa lebih terbantu, dan pasien memiliki peluang lebih besar untuk pulih tanpa kekambuhan,” ujar tim.

Melalui StrokeGuard, ITS turut mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3 tentang Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, poin ke-9 tentang Industri, Inovasi dan Infrastruktur, serta poin ke-17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (Humas ITS)

Berita Terkait