Tim KKN Abmas ITS bersama ibu-ibu Majelis Taklim dengan batik hasil ecoprint yang dibuatnya
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar pelatihan produksi kerajinan ecoprint bagi santri dan ibu-ibu Majelis Taklim (MT) di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini menjadi upaya nyata ITS dalam mendorong pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren dan kelompok pengajian melalui industri kreatif ramah lingkungan.
Pelatihan dilaksanakan pada 9 Oktober 2025 di Pondok Pesantren Roudlotul Hidayah, Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, dan dilanjutkan pada 25 Oktober 2025 bersama ibu-ibu MT di Desa Sumbersono, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini digawangi oleh dosen ITS Dr Muhammad Sjahid Akbar SSi MSi dan Prof Dr Ir Setiawan MS bersama tim dari Laboratorium Analitika Data Ekonomi dan Finansial, Departemen Statistika ITS, serta melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Program ini sejalan dengan pilar OPOP Jatim, khususnya santripreneur dan sosiopreneur, yang menekankan penguatan keterampilan produksi bernilai ekonomi. Ecoprint dipilih karena dinilai memiliki potensi pasar tinggi, berbasis sumber daya alam lokal, serta ramah lingkungan. Teknik ecoprint memanfaatkan daun dan pewarna alami untuk menghasilkan motif unik pada kain, sehingga setiap produk memiliki karakter eksklusif.
Hasil ecoprint dari ibu-ibu Majelis Taklim di Desa Sumbersono, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto yang telah difiksasi dengan dijemur dan diangin-anginkan
Melihat potensi alam Mojokerto yang kaya akan berbagai jenis dedaunan, ITS menggandeng UMKM Sinawa Ecoprint, anggota Asosiasi Ecoprinter Indonesia (AEPI) Jawa Timur, sebagai mitra pelatihan. “Kolaborasi ini tidak hanya memberikan pendampingan teknis, tetapi juga membuka peluang pemasaran berkelanjutan bagi produk santri dan ibu-ibu MT,” jelas Muhammad Sjahid Akbar.
Pelatihan dilakukan dalam tiga tahap utama. Tahap pertama adalah mordanting, yakni perendaman kain putih menggunakan bahan mordan sebagai dasar ecoprint. Tahap kedua meliputi treatment printing, mulai dari penyusunan motif daun, penggulungan kain, hingga proses pengukusan.
Tim KKN Abmas ITS bersama para santri Pondok Pesantren Roudlotul Hidayah menunjukkan kain batik ecoprint hasil karya pelatihannya
Tahap ketiga merupakan proses finishing, meliputi penguncian warna menggunakan larutan tawas dan pengeringan kain hingga siap dipasarkan. Inovasi utama dalam kegiatan ini adalah penerapan metode ecoprint steaming, yang memungkinkan warna dari kain pembalut (blanket) terserap maksimal ke kain utama.
Tidak hanya berfokus pada aspek produksi, kegiatan ini juga dilengkapi dengan analisis finansial dan pemetaan potensi usaha. Tim dosen dan mahasiswa ITS melakukan pendataan peserta, perhitungan kelayakan ekonomi, serta evaluasi keberlanjutan usaha dengan konsep inti–plasma agar program dapat memberikan dampak jangka panjang.
Tim KKN Abmas ITS yang memberikan pelatihan batik ecoprint di Pondok Pesantren Roudlotul Hidayah, Trowulan, Mojokerto
Tokoh masyarakat setempat, Ustaz Wiweko Widjanarko, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan ecoprint dapat menjadi alternatif sumber penghasilan baru sekaligus ruang silaturahmi yang positif. “Hasilnya bagus, bahannya alami, dan sudah ada jaringan pemasaran yang siap menampung,” ungkapnya.
Antusiasme juga datang dari para santri dan ibu-ibu MT. Mereka menilai ecoprint mudah dipelajari dan memiliki nilai jual tinggi. “Hasil kainnya cantik-cantik dan bisa dibuat baju, jilbab, atau taplak meja. Kalau sudah jadi, harganya bisa lebih tinggi dan membantu ekonomi,” ungkap salah satu santriwati peserta pelatihan.
Tim KKN Abmas ITS yang memberikan pelatihan pembuatan batik ecoprint di Kabupaten Mojokerto
Melalui kegiatan ini, ITS berharap ecoprint dapat menjadi produk unggulan pesantren dan kelompok pengajian di Mojokerto. Luaran yang ditargetkan meliputi publikasi ilmiah pengabdian masyarakat, berita populer media massa, video kegiatan yang didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta produk ecoprint hasil karya santri dan ibu-ibu MT.
Upaya ini sekaligus menegaskan peran ITS dalam memperkuat ekonomi kreatif berbasis pesantren yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan sejumlah poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Antara lain pada poin 5 tentang Kesetaraan Gender, poin 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin 12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. (*)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan




