Dr Suhartini ST MT saat melakukan presentasi disertasinya dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor di Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS
Kampus ITS, ITS News — Ketatnya persaingan industri menuntut perusahaan untuk bergerak lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Melihat tantangan tersebut, lulusan program doktoral Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Suhartini ST MT merancang model optimasi pengembangan produk sustainable secara agile.
Suhartini mengungkapkan bahwa perusahaan garmen menjadi salah satu industri yang menghasilkan kuantitas limbah terbesar. Pesatnya pertumbuhan industri tekstil memicu dampak negatif bagi lingkungan, terutama ketika perusahaan masih bergantung pada model fast fashion. “Konsep agile menjadi alternatif pengembangan produk yang lebih cepat, tetapi tetap mempertahankan keberlanjutan lingkungan,” ungkapnya.
Secara spesifik, agile ialah pendekatan pengembangan produk yang dilakukan secara iteratif, cepat, dan adaptif. Konsep ini bertujuan supaya kebutuhan konsumen dapat segera terpenuhi oleh perusahaan. “Maka saya meneliti bagaimana prinsip ini dapat dikaitkan dengan pengembangan produk tekstil yang berkelanjutan,” imbuh alumnus S1 Universitas Muhammadiyah Gresik tersebut.
Dalam pengembangan model penelitian, Suhartini mengintegrasikan tiga variabel utama, yakni konversi ide, desain berkelanjutan, dan konsep agile. Analisis dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) menunjukkan bahwa proses perencanaan produk yang berkelanjutan berpengaruh positif pada pengembangan produk agile. “Jadi, perusahaan dengan prinsip sustainability dapat mengembangkan produknya secara lebih efektif,” tuturnya.
Guna memvalidasi temuan tersebut, Suhartini menggunakan enam skenario model Integer Linear Programming (ILP) untuk memaksimalkan keuntungan. Skenario tersebut dimulai dari proses konvensional, pengembangan produk agile, hingga skenario yang menekankan pada aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan kombinasi ketiganya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario dengan kombinasi ketiga aspek memberikan hasil paling optimal dengan nilai keuntungan tertinggi.
Dr Suhartini ST MT (tiga dari kanan) bersama Kepala Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS Prof Dr Ir Mokh Suef MSc(Eng)
Dosen Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) tersebut mengungkapkan bahwa hasil riset ini mampu menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas sekaligus profitabilitas perusahaan. Sebab, perusahaan dapat menghasilkan produk yang memenuhi permintaan pasar dengan lebih cepat. “Di sisi lain memberikan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang lebih baik,” terang Suhartini.
Model ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para pengambil keputusan di industri garmen dalam menyusun tahapan perencanaan, desain, hingga peluncuran produk secara lebih strategis. Penelitian ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12, yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta poin ke-13, yakni penanganan perubahan iklim. (*)
Reporter: Hani Aqilah Safitri
Redaktur: Putu Calista Arthanti Dewi
Surabaya, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi meluncurkan
Surabaya, ITS News — Mewujudkan sinergi dengan pemerintah daerah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyambut positif program Bantuan Biaya
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi

