Program Manager SBEC ITS Aunurohim SSi DEA (kanan) memberikan buku hasil kerja sama dari para partner SBEC ITS tentang Ekonomi Biru di Indonesia kepada Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Blitar, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), melalui tim Sustainable Blue Economy Center (SBEC), kembali menunjukkan komitmennya dalam implementasi Ekonomi Biru. Bertempat di Dusun Progo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tim ITS menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat (abmas), 13 Oktober lalu, yang berfokus pada pelatihan prinsip Nol Limbah (Zero Waste) bagi para nelayan, kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar), serta pembudidaya perikanan setempat.
Kegiatan ini dikoordinasi langsung oleh Dosen Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS Aunurohim SSi DEA yang juga menjabat sebagai Program Manager Project EU SustainaBlue di ITS. Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki potensi Ekonomi Biru yang fantastis, mencapai USD 1,334 miliar. Namun, pemanfaatannya masih terpusat pada sektor konvensional.
Demo pemanfaatan visceral ikan Lele sebagai liquid fertilizer (pupuk cair) yang diperagakan oleh partner SBEC ITS kepada masyarakat sekitar
“Ada potensi inovatif yang sangat lebar untuk dikembangkan, terutama agar masyarakat memperoleh nilai lebih dari sisa dan limbah produk perikanan,” ujar Aunurohim. Didukung oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Blitar, tim SBEC ITS berupaya memberikan solusi praktis agar limbah yang dihasilkan oleh satu proses dapat diubah menjadi sumber daya atau produk baru yang bermanfaat.
Pilar utama dalam abmas ini adalah penerapan konsep Nol Limbah yang diaplikasikan pada model ikan gabus (Channa striata). Ikan gabus dipilih karena merupakan komoditas air tawar yang hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan, sekaligus membangun fondasi ekonomi sirkular di tingkat lokal.
Aunurohim memaparkan, selain produk kesehatan bernilai tinggi berupa Albumin (dalam bentuk kapsul atau cair) yang berfungsi meregenerasi sel dan mempercepat penyembuhan, sisa pemrosesan ikan gabus dapat diolah lebih lanjut. Kulit ikan, misalnya, dapat diubah menjadi gelatin atau keripik kulit.
Program Manager SBEC ITS Aunurohim SSi DEA menjelaskan buku hasil kerja sama dari para partner SBEC ITS tentang Ekonomi Biru di Indonesia
“Bahkan jeroan (viscera) yang sering dianggap limbah, kami ajarkan untuk difermentasi menjadi pupuk cair atau liquid biofertilizer. Cukup dengan penambahan bahan sederhana seperti tetes tebu dan pelepah pisang,” jelas Aunurohim. Model ini menunjukkan bahwa satu komoditas dapat menghasilkan banyak produk bernilai tambah (multiple revenue), sejalan dengan amanat UU No. 32 Tahun 2014.
Kegiatan abmas di Blitar ini, menurut Aunurohim, merupakan bagian dari implementasi Proyek SustainaBlue (Project: 101129136) yang didanai oleh Uni Eropa. Proyek ini melibatkan kolaborasi internasional antara mitra dari Indonesia (ITS dan Universitas Indonesia), Malaysia, Yunani, dan Siprus.
Sebagai kontribusi utama di Indonesia, ITS telah mendirikan Sustainable Blue Economy Center (SBEC) ITS yang diresmikan pada 28 November 2024 lalu. “Selain abmas, proyek ini berfokus pada peningkatan kapasitas dan pengembangan kurikulum baru, seperti Mata Kuliah Perikanan Berkelanjutan yang sudah mulai diberikan pada semester gasal 2025-2026 ini,” ungkap Aunurohim.
Para peserta Workshop Penerapan Model Sustainable Blue Economy dengan Tim abmas SBEC ITS yang dilakukan di Kabupaten Blitar
Meski potensi inovasi ini besar, Indonesia masih menghadapi tantangan serius seperti polusi laut. Aunurohim berharap, melalui pelatihan langsung seperti di Blitar, prinsip Nol Limbah dapat diadopsi secara luas oleh UMKM dan nelayan kecil. “Ini adalah jaminan kita untuk mencapai Tiga Pilar Keberlanjutan, yakni Kemakmuran, Manusia, dan Planet, sekaligus mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Kegiatan abmas yang dilakukan tim SBEC ITS ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Terutama untuk tujuan di SDG 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14 yakni Ekosistem Lautan, serta SDG 17 yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (*)
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh



