ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
23 Oktober 2025, 15:10

ITS Ajak Siswa SD Kenali Bahaya Rokok Lewat Media Pembelajaran 3D

Oleh : indahts | | Source : -

Penyerahan sertifikat mitra abmas oleh Ketua Tim Abmas FKK ITS dr Rizka Nurul Hidayah MBiomed (kiri) kepada perwakilan SDIT Al Uswah Surabaya

Surabaya, ITS News — Upaya pencegahan perilaku merokok sejak usia dini terus digalakkan oleh sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Melalui program pengabdian kepada masyarakat (abmas), tim dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan inovasi pembelajaran interaktif bertajuk Aplikasi Media Pembelajaran Tiga Dimensi tentang Penyakit Akibat Rokok pada Siswa Sekolah Dasar yang berlangsung di SDIT Al Uswah Keputih, Surabaya, Rabu (1/10), dan diikuti oleh 80 siswa kelas 5.

Rokok menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), sekitar 8 juta orang meninggal setiap tahun akibat konsumsi tembakau, termasuk di antaranya 1,3 juta perokok pasif. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan terhadap paparan asap rokok karena rasa ingin tahu yang tinggi dan minimnya pemahaman akan dampak jangka panjangnya.

Melihat kondisi tersebut, Tim Abmas FKK ITS berupaya mengenalkan pendidikan kesehatan melalui media pembelajaran tiga dimensi (3D) yang menarik dan interaktif. Metode konvensional sering kali dianggap kurang menarik bagi anak-anak. “Dengan media 3D, siswa bisa belajar sambil bermain, melihat langsung simulasi organ tubuh, dan memahami dampak rokok secara visual,” jelas dr Rizka Nurul Hidayah MBiomed, Ketua Tim Abmas FKK ITS.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari dr Rizka dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SDIT Al Uswah Surabaya Sulaikah Kurniawati SSi. Sesi utama kemudian diisi oleh dr Rahmah Yasinta Rangkuti SpA MBiomed, yang memaparkan efek buruk rokok terhadap kesehatan anak, mulai dari gangguan paru-paru, risiko ketergantungan nikotin, hingga potensi stunting.

Sesi group discussion yang dilaksanakan dalam kegiatan abmas oleh tim FKK ITS di SDIT Al Uswah Surabaya

Untuk mengukur pemahaman siswa, tim pelaksana mengadakan pre-test dan post-test berisi sepuluh pertanyaan seputar bahaya rokok. Selain penyampaian materi, kegiatan juga dikemas dengan ice breaking dan diskusi kelompok kecil yang difasilitasi oleh mahasiswa Kedokteran semester pertama ITS.

Dalam sesi ini, siswa berkesempatan mempelajari model paru-paru 3D dan melakukan simulasi untuk melihat perbedaan antara paru-paru sehat dan perokok. Mahasiswa ITS berperan sebagai fasilitator yang menjelaskan anatomi paru serta mekanisme gangguan pernapasan dengan bahasa yang mudah dipahami anak-anak.

“Anak-anak terlihat sangat antusias dan aktif bertanya serta mencoba langsung manekin tiga dimensi yang kami bawa,” ungkap dr Rahmah. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mengasah kemampuan komunikasi kesehatan, tetapi juga memperkuat peran mereka dalam kegiatan abmas berbasis edukasi preventif.

Sebagai bentuk apresiasi, kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan mitra sekolah. Selain itu, satu set media manekin 3D juga diserahkan kepada SDIT Al Uswah untuk digunakan dalam pembelajaran kesehatan berikutnya.

Tim Abmas FKK ITS bersama para guru dan siswa SDIT Al Uswah Surabaya usai kegiatan pembelajarn interaktif

Menurut dr Rizka, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran siswa terhadap bahaya rokok dan menanamkan pola hidup sehat sejak dini. “Ke depan, kami berencana mengembangkan versi digital dari media 3D ini agar dapat diakses oleh sekolah-sekolah lain di Surabaya,” ujarnya.

Pihak SDIT Al Uswah Surabaya menyambut positif kegiatan abmas dari ITS ini. “Anak-anak sangat menikmati proses belajarnya. Dengan pendekatan seperti ini, pesan tentang bahaya rokok menjadi lebih mudah dipahami,” tutur Sulaikah.

Melalui program ini, ITS menegaskan komitmennya dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta memperkuat peran perguruan tinggi dalam promosi kesehatan anak usia sekolah. Selian itu, kegiatan abmas ini juga mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (*)

Berita Terkait