Pelatihan secara komperehensif yang diberikan oleh tim abmas LIPIST ITS bagi para peternak lele di Desa Wringinrejo, Banyuwangi
Kampus ITS, ITS News – Dalam upaya meningkatkan kualitas air dan produktivitas tambak lele di Desa Wringinrejo, Banyuwangi, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan inovasi teknologi berupa aerator diffuser otomatis berbasis Internet of Things (IoT) bertenaga hybrid solar system. Kegiatan yang berlangsung pada 15–17 Agustus 2025 ini bertujuan menjawab permasalahan rendahnya kadar oksigen terlarut akibat absennya teknologi aerasi pada tambak-tambak tradisional.
Ketua Pelaksana KKN Abmas Vita Lystianingrum Budiharto Putri ST MSc PhD mengungkapkan bahwa mayoritas peternak lele di Desa Wringinrejo belum menggunakan mesin aerator dalam sistem budidaya mereka. Padahal terlihat potensi besar dari para peternak di sini. Namun, ketiadaan aerator membuat kualitas air menurun, terutama saat padat tebar tinggi. “Inovasi ini kami hadirkan untuk mengatasi permasalahan tersebut secara langsung dari akarnya,” terang Vita.
Pemasangan solar panel oleh tim abmas LIPIST ITS
Aerator yang diimplementasikan oleh tim abmas dari Laboratorium Instrumentasi Pengukuran dan Identifikasi Sistem Tenaga (LIPIST) ITS ini bukanlah aerator konvensional, melainkan sistem cerdas yang menggabungkan teknologi IoT dengan sumber energi hybrid solar system. Kombinasi ini memungkinkan perangkat bekerja secara otomatis dan berkelanjutan, bahkan saat malam hari atau cuaca mendung, tanpa tergantung pada listrik dari jaringan utama.
Implementasi teknologi aerator yang dilakukan oleh tim abmas Laboratorium Instrumentasi Pengukuran dan Identifikasi Sistem Tenaga (LIPIST) ITS
Tak hanya memasang perangkat, tim KKN Abmas ITS juga menyelenggarakan pelatihan teknis kepada para peternak, mulai dari pengenalan pentingnya aerasi dalam budidaya lele, cara pengoperasian sistem, hingga perawatan berkala. “Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi,” ujar dosen Departemen Teknik elektro ITS ini.
Diperkenalkannya teknologi aerator pintar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas air tambak, mempercepat pertumbuhan ikan, serta menekan angka kematian ikan akibat stres dan kekurangan oksigen. Dengan demikian, peternak lokal akan memperoleh hasil panen yang lebih optimal, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat desa.
Pemasangan alat aerator berbasis photovoltaic oleh tim abmas dari LIPIST ITS
Kegiatan ini berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya untuk poin 1 tentang Tanpa Kemiskinan, poin 2 tentang Tanpa Kelaparan, poin 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, poin 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta poin 14 tentang Ekosistem Laut. (*)
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh



