Sejumlah kapal layar yang meramaikan kegiatan Surabaya Fisherman Sailing Competition (SFSC) 2025 di perairan Kenjeran Surabaya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya menjaga kelestarian budaya maritim. Komitmen tersebut tampak melalui kegiatan Surabaya Fisherman Sailing Competition (SFSC) yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan (Himatekpal) ITS sebagai rangkaian dari Semarak Mahasiswa Perkapalan (Sampan) ITS 2025 yang berlangsung di Kejawan Lor, Kenjeran, Surabaya.
Ketua Pelaksana SFSC Sampan ITS 2025 Dwi Handa Purba menjelaskan bahwa perlombaan kapal layar tradisional ini menjadi wadah bagi nelayan untuk memberdayakan masyarakat pesisir sekaligus melestarikan warisan budaya bahari. Mengusung tema Srawung Segara Srawung Budaya, ungkapan dalam Bahasa Jawa ini menekankan nilai kebersamaan dan keterhubungan antara manusia, alam, dan budaya.
Dalam kompetisi ini, para peserta diminta untuk menampilkan keahliannya dalam merawat dan memodifikasi kapal layarnya. Kapal-kapal tersebut tak hanya harus bersaing dari sisi kecepatan namun juga dari aspek keindahan, kerapian, serta kesesuaian dengan tema. “Penilaian oleh dosen dari Departemen Teknik Perkapalan (DTP) dan Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS untuk Kapal Cepat dan Kapal Cantik,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Handa tersebut.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, SFSC juga menjadi ruang interaksi antara mahasiswa dan masyarakat pesisir. Melalui kegiatan ini, para nelayan tidak hanya berlomba, tetapi juga saling berbagi pengetahuan mengenai perawatan dan modifikasi kapal layar tradisional. “Ajang ini menjadi sarana hiburan yang akrab sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas maritim Indonesia yang telah diwariskan turun-temurun,” tambahnya.
Penyerahan hadiah kepada Juara Harapan 1 Kategori Kapal cepat
Mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan tersebut menyebutkan bahwa tahun ini, sebanyak 44 tim nelayan turut berpartisipasi dalam perlombaan yang digelar secara beregu tersebut Di bawah semangat gotong royong, kegiatan ini juga menjadi hiburan bagi masyarakat pesisir sekaligus daya tarik wisata bahari di kawasan Kenjeran. Secara ekonomi, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal pun dapat membuka peluang ekonomi baru di daerah pesisir.
Melalui SFSC 2025, lelaki yang akrab disapa Handa ini berharap, masyarakat pesisir semakin berdaya dan bangga terhadap budaya maritim yang dimiliki. Gelaran ini turut merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-14 mengenai kelestarian ekosistem laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir. “Dengan demikian, SFSC tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga menambah kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan laut,” tutupnya tegas. (*)
Reporter: Ahmad Husein Al Qomary
Redaktur: Lathifah Sahda
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh

