ITS News

Sabtu, 06 Desember 2025
22 September 2025, 19:09

Weynard dan Jasmine, Wisudawan Terbaik ITS dengan Segudang Pengalaman

Oleh : itsann | | Source : ITS Online
Alexander Weynard Samsico (kiri), wisudawan sarjana terbaik dengan IPK tertinggi pada gelaran Wisuda ke-132 ITS

Alexander Weynard Samsico (kiri), wisudawan sarjana terbaik dengan IPK tertinggi pada gelaran Wisuda ke-132 ITS

Kampus ITS, ITS News — Gelaran Wisuda ke-132 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan lulusan muda yang membanggakan. Kali ini, Alexander Weynard Samsico dan Jasmine Angelia Suriawan berhasil meraih predikat wisudawan terbaik dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di jenjang sarjana (S1) dan sarjana terapan (D4).

Wisudawan Departemen Teknik Informatika ITS yang akrab disapa Weynard ini sukses lulus dengan IPK nyaris sempurna, yakni 3,96. Atas prestasi tersebut, Weynard dinobatkan sebagai wisudawan terbaik jenjang sarjana. Pemuda berkacamata ini mengungkapkan bahwa capaian tersebut tak luput dari ketertarikannya pada komputer dan pemrograman yang tumbuh melalui hobi bermain gim.

Minat tersebut mendorong wisudawan yang masuk ITS melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ini untuk mendalami bidang mobile dan web development. Tak hanya sebatas mempelajari teori, Weynard juga aktif terlibat dalam berbagai proyek pengembangan aplikasi, mulai dari pembuatan laman hingga mobile app. Ia pun mengikuti program studi independen di Bangkit Academy sebagai bentuk pendalaman ilmu dan minatnya.

Lebih dari itu, dalam membagikan kemampuan akademiknya, pemuda kelahiran Kota Jakarta ini telah tujuh kali diamanahi sebagai asisten dosen sejak semester tiga. Dengan mengampu mata kuliah seperti dasar pemrograman, sistem basis data, sistem operasi, jaringan komputer, pemrograman berbasis kerangka kerja, struktur data, hingga mobile development. “Bagi saya, mengajari orang lain adalah cara terbaik untuk terus belajar,” tutur wisudawan hari pertama Wisuda ke-132, Sabtu (20/9) lalu itu.

Selaras dengan ketertarikannya pada algoritma, topik Tugas Akhir (TA) Weynard pun menyoroti hal tersebut. Wisudawan yang masuk ITS tahun 2021 ini menyelesaikan persoalan Sphere Online Judge (SPOJ) AND Queries dengan metode Dynamic Programming Bitmask. Pendekatan ini memungkinkan penyimpanan hasil perhitungan sebelumnya, sehingga proses menjadi lebih cepat dan performa program lebih optimal. “Algoritma ini lebih efisien sekaligus memungkinkan analisis waktu eksekusi serta penggunaan memori,” jelasnya.

Jasmine Angelia Suriawan berhasil menyelesaikan program pertukaran mahasiswa di La Trobe College of Australia dengan meraih predikat nilai tertinggi

Jasmine Angelia Suriawan berhasil menyelesaikan program pertukaran mahasiswa di La Trobe College of Australia dengan meraih predikat nilai tertinggi

Sementara di jenjang sarjana terapan, Jasmine yang akan diwisuda pada hari ketiga Wisuda ke-132, Sabtu (27/9) mendatang, tersebut juga mencatatkan namanya sebagai wisudawan terbaik. Wisudawan dari Departemen Statistika Bisnis ITS ini lulus dengan IPK 3,89 dalam masa studi empat tahun. Gadis kelahiran 20 September 2003 tersebut menegaskan bahwa menjadi wisudawan terbaik tidak hanya soal meraih nilai tinggi, tetapi juga tentang kemampuan mengembangkan diri melalui beragam pengalaman.

Semasa kuliah, Jasmine terpilih sebagai penerima Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan menjalani pertukaran mahasiswa di La Trobe College of Australia. Ia mengambil mata kuliah yang relevan dengan jurusannya, yakni data analytics. “Sejak SMA saya sudah menyukai logika dan matematika lantas melihat kebutuhan analis data yang semakin tinggi, saya pun mantap mendalami bidang tersebut,” ungkapnya.

Jasmine Angelia Suriawan (tiga dari kanan atas) saat bersama teman-teman pertukaran mahasiswa dari Indonesia yang menempuh pendidikan di La Trobe of College Australia

Jasmine Angelia Suriawan (tiga dari kanan atas) saat bersama teman-teman pertukaran mahasiswa dari Indonesia yang menempuh pendidikan di La Trobe of College Australia

Bagi Jasmine, pengalaman belajar di luar negeri memberinya wawasan baru terkait praktik analisis data dan visualisasi, sekaligus melatih kemampuan adaptasi dalam lingkungan akademik internasional. “Awalnya saya sempat kesulitan beradaptasi, tetapi berkat kerja keras dan ketekunan selama menjalankan program, saya berhasil meraih nilai tertinggi dan menduduki peringkat pertama seangkatan,” tambah gadis yang gemar mendaki gunung ini.

Tak hanya prestasi internasional, TA Jasmine juga mencerminkan inovasi dan relevansi dengan pengalaman pribadinya. Terinspirasi dari bisnis toko daring aksesoris kamera miliknya, ia mengangkat topik peramalan penjualan menggunakan metode ARIMA dan Feedforward Neural Network. Hasilnya, Jasmine mampu membangun model matematis yang mampu memprediksi penjualan sehingga dapat meminimalkan risiko overstock maupun understock.

Kisah kedua wisudawan terbaik ini menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan akademik tidak hanya ditentukan oleh kemampuan belajar, melainkan juga ketekunan dan keberanian untuk mengeksplorasi peluang. Prestasi Weynard dan Jasmine sekaligus menjadi bukti komitmen ITS dalam mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 mengenai pendidikan berkualitas. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Andra Eka Wijayanti

 

Berita Terkait