Prof Dr rer nat Edwin Setiawan SSi BioCur MSc saat mempresentasikan orasi ilmiahnya pada upacara pengukuhannya sebagai Guru Besar ke-227 ITS
Kampus ITS, ITS News — Indonesia dengan kekayaan alamnya memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang melimpah. Guna mendukung potensi tersebut, Guru Besar ke-227 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr rer nat Edwin Setiawan SSi BioCur MSc mengupayakan adanya proses identifikasi hewan spons yang lebih masif.
Dosen kelahiran 1977 tersebut menyebutkan bahwa hewan spons merupakan salah satu hewan primitif yang telah banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia maupun alam. Kemampuan spons dalam menghasilkan senyawa kimia dimanfaatkan dalam dunia farmasi untuk menghasilkan bahan antikanker. Tak hanya itu, dalam pengamatan mengenai pencemaran lingkungan dan teori evolusi, hewan yang berperan sebagai filter feeder ini juga menjadi salah satu acuan pengkajian.
Di dunia termasuk Asia Tenggara, bioprospeksi atau identifikasi mengenai spesies dari hewan yang hidup di perairan ini sudah banyak digencarkan. “Sayangnya, Indonesia dengan perairan yang luas masih sangat terbatas dalam melakukan penelitian maupun identifikasi untuk mengungkap beragam spesies spons,” ungkapnya prihatin.
Prof Dr rer nat Edwin Setiawan SSi BioCur MSc saat short visit ke Molecular Geo- & Palaeobiology Lab at LMU Munich, Jerman untuk riset DNA barcoding spons
Lebih lanjut, lelaki asal Surakarta tersebut menyampaikan bahwa minimnya pengetahuan mengenai biodiversitas spons dapat berdampak pada hasil penelitian yang kurang valid. Selain itu, kesalahan identifikasi dari keberagaman spons juga dapat ikut menjadi imbas. “Dampak besarnya lagi, kegagalan dalam pengklasifikasian makhluk hidup ini dapat menjadi potensi kepunahan dari spesies tersebut,” tandasnya mengingatkan.
Keresahan tersebut lantas mendorong Edwin menjadi salah satu peneliti di Indonesia yang gencar mendukung adanya identifikasi dan eksplorasi mengenai berbagai spesies spons. Perannya tersebut sudah banyak membantu berbagai pihak untuk mengenal dan memahami lebih dekat hewan multiseluler paling sederhana ini. “Sudah banyak kolaborasi yang dilakukan dalam mendukung kegiatan ini,” bebernya.
Guru Besar ke-227 ITS Prof Dr rer nat Edwin Setiawan SSi BioCur MSc menunjukkan berbagai bentuk hewan spons yang diidentifikasinya
Dalam proses mengenali spons, profesor dari Departemen Biologi ITS tersebut menjelaskan bahwa sebelumnya bioprospeksi dilakukan dengan pendekatan morfologi atau karakter eksternal. Metode tersebut menelurkan hasil yang kurang akurat mengingat spons termasuk hewan yang sulit dicandra atau dideterminasi jenis spesiesnya. Hal ini disebabkan hewan spons memiliki struktur tubuh sederhana dan plastis.
Saat ini, menurut Edwin, proses identifikasi tersebut dapat lebih mudah dan akurat dengan adanya integrative taxonomy yang menggabungkan metode klasik taksonomi dan marka molekuler. Metode integratif ini menambahkan marka molekuler seperti mitokondria (mtDNA) dan ribosom (rDNA). “Hal ini membantu dalam analisis taksonomi, filogeni, dan hubungan filogeografi spesies,” paparnya.
Guru Besar Departemen Biologi ITS Prof Dr rer nat Edwin Setiawan SSi BioCur MSc dalam ekspedisinya mengenai biodiversitas spons di Simeulue Aceh
Dalam perjalanan dedikasinya ini, lulusan doktor dari University of Munich, Jerman tersebut juga sempat melakukan berbagai ekspedisi ke berbagai perairan di Indonesia, salah satunya dalam South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES) 2018. Dalam ekspedisi bersama National University of Singapore (NUS) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tersebut menghasilkan spesies spons baru Semperella sjades di perairan dalam Pantai Selatan Jawa Tengah.
Tekad Edwin ini sejalan dalam mendorong tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-14 mengenai ekosistem laut dan poin ke-17 mengenai kemitraan untuk mencapai tujuan. Di akhir, ayah dari satu anak tersebut berharap agar hewan spons ini dapat lebih dikenal dan diidentifikasi dengan baik dalam rangka menjaga ekosistem di Indonesia maupun dunia. (HUMAS ITS)
Reporter: Bella Ramadhani
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh



