Prof Ir Eddy Setiadi Soedjono DiplSE MSc PhD saat menjelaskan isi cuplikan film dari Indonesia Unwrapped, A Plastic Paradise
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengukuhkan kiprahnya di kancah global melalui kolaborasi riset internasional bertajuk Preventing Plastic Pollution. Penelitian ini berfokus pada upaya mengurangi sampah plastik di laut Indonesia dengan pendekatan sosial, teknis, dan kebijakan, sekaligus memperkuat jejaring ITS bersama mitra strategis dunia.
Ketua tim peneliti ITS Prof Ir Eddy Setiadi Soedjono DiplSE MSc PhD menjelaskan, riset ini dipimpin oleh Brunel University London dalam kemitraan Plastics in Societies (PISCES). Kolaborasi ini melibatkan sejumlah perguruan tinggi ternama seperti University of Leeds, University of Strathclyde, Asian Institute of Technology (AIT), dan University of Plymouth.
Dari Indonesia, ITS bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Udayana (Unud), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta berbagai komunitas lokal. Kerja sama ini mempertemukan para ahli dari berbagai bidang untuk menghasilkan solusi yang menyeluruh. “Kolaborasi ini bukan sekadar Memorandum of Understanding (MoU), tetapi menjadi kerja sama nyata lintas disiplin dan lintas negara,” ujarnya.
Dalam proyek ini, tim ITS bersama Unair mengkaji aspek sosial, pemberdayaan masyarakat, dan efektivitas regulasi. Penelitian difokuskan di Selat Bali, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi dan Jembrana. Lokasi ini dipilih karena keunikan budaya, kondisi pesisir, serta tantangan pengelolaan sampah yang mewakili permasalahan nasional. “Peraturannya sudah memadai, tetapi lemahnya penerapan di lapangan membuat sampah tetap dibakar atau dibuang ke sungai,” ungkap Eddy.
Cuplikan film berjudul Indonesia Unwrapped, A Plastic Paradise hasil kolaborasi penelitian ITS dengan berbagai Universitas Global
Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan inovasi teknis, tetapi juga memperkuat diplomasi akademik ITS. Tantangan menyatukan peneliti teknik, ilmuwan sosial, dan pemerintah daerah berhasil diatasi, salah satunya menghasilkan temuan seperti plastic calculator berbasis satelit. Temuan ini digunakan untuk memprediksi aliran sampah plastik di laut yang bermanfaat bagi strategi pengelolaan sampah plastik. Berbagai temuan ini diharapkan menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan berbasis data.
Upaya pengurangan sampah plastik yang dilakukan ITS dan mitra internasional ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs nomor 14, life below water. Tujuan ini menekankan pentingnya melestarikan dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan, termasuk dengan mengurangi pencemaran laut dari berbagai sumber, salah satunya sampah plastik.
Untuk memperluas jangkauan pesan, rangkaian hasil penelitian tersebut dirangkum dalam cuplikan film berjudul Indonesia Unwrapped, A Plastic Paradise. Cuplikan ini menampilkan pemandangan lapangan, wawasan para pakar, sekaligus menunjukkan sinergi antara akademisi, pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat dalam menangani polusi plastik.
Trailer berdurasi sekitar tiga menit telah dirilis di kanal YouTube PISCES Partnership, sementara perilisan film lengkap dijadwalkan dalam waktu dekat. Eddy berharap publikasi ini tidak hanya menjadi sarana edukasi, tetapi juga inspirasi bagi terciptanya kolaborasi serupa di masa depan. Lewat kolaborasi ini, ITS membuktikan bahwa membangun jejaring internasional itu mungkin, meskipun tantangannya besar. “Lebih dari sekadar riset, ini adalah bukti kekuatan kolaborasi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Nabila Rahadatul Aisy Koestriyaningrum
Redaktur: Shafa Annisa Ramadhani
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh

