ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
13 Agustus 2025, 15:08

Waspada Kejahatan Siber, ITS Imbau dan Perkuat Keamanan Digital

Oleh : itsqil | | Source : ITS Online
Ilustrasi masyarakat saat mengangkat telepone nomor yang tidak dikenal

Ilustrasi masyarakat saat mengangkat telepone nomor yang tidak dikenal

Kampus ITS, ITS News — Kejahatan siber marak terjadi seiring dengan perkembangan teknologi digital. Kejahatan tersebut dilakukan melalui berbagai modus, salah satunya dengan membocorkan data pribadi pengguna internet. Berbagai modus penipuan online itu seringkali menyebabkan kerugian psikis serta finansial.

Menanggapi isu yang tengah ramai, Direktur Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Bagus Jati Santoso SKom PhD mengungkapkan, kasus kejahatan siber dapat disebabkan oleh data yang tersebar luas di internet. Data tersebut bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk dark web, media sosial, hingga akses data pendidikan lainnya yang memang tersedia. “Pelaku kejahatan biasa mengombinasikan data-data dari berbagai sumber,” tambahnya.

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Informatika ITS ini menjelaskan bahwa pelaku kejahatan siber juga menyasar para sivitas akademika dari berbagai perguruan tinggi. Modus yang kerap digunakan adalah melalui penyamaran yang mengatasnamakan pihak kampus, dosen, bahkan orang tua menggunakan media surat maupun telepon langsung.

Tambahnya, lonjakan kasus kejahatan siber terjadi saat perguruan tinggi tengah disibukkan dengan berbagai kegiatan administrasi, seperti masa kelulusan hingga seleksi mahasiswa baru. Menurutnya, pada momen-momen tersebut, kewaspadaan korban cenderung menurun. “Sehingga korban lebih mudah panik jika menerima telepon dari nomor asing yang mengaku sebagai pejabat kampus atau instansi,” terangnya.

Sebagai bentuk perlindungan terhadap data sivitas akademika, Bagus menjelaskan, ITS telah mengambil sejumlah langkah preventif. Langkah pertama adalah dengan penerapan Multi-Factor Authentication (MFA) menggunakan Microsoft Authenticator. “Jika ada aktivitas login baru yang mencurigakan, sistem akan secara otomatis meminta kode konfirmasi yang berasal dari perangkat elektronik pribadi milik pengguna,” terang Bagus. 

Direktur Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) ITS Bagus Jati Santoso SKom PhD

Direktur Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) ITS Bagus Jati Santoso SKom PhD

Alumnus doktoral National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) itu menambahkan bahwa tim Infrastruktur dan Keamanan DPTSI ITS juga rutin melakukan patroli data di dunia maya, khususnya dark web. Tak hanya itu, saat ini timnya sedang melakukan upaya review kondisi keamanan digital di ITS secara intensif dari pihak eksternal. “Saat ini kami sedang melibatkan konsultan keamanan eksternal sembari kami mengajukan proses sertifikasi ISO 27001,” imbuhnya.

Selain itu, DPTSI ITS juga tengah mempersiapkan penerbitan handbook keamanan digital yang berisi panduan lengkap mengenai langkah-langkah pengamanan data pribadi. Panduan tersebut nantinya dapat diakses oleh seluruh sivitas akademika ITS agar dapat meningkatkan kesadaran dan literasi digital. “Kesadaran akan literasi digital pengguna merupakan kunci utama dalam ikhtiar ini, sehingga dapat menekan potensi kejahatan siber,” tuturnya.

Adapun, untuk mencegah penipuan yang terjadi, Direktur Kemahasiswaan ITS Nur Syahroni ST MT PhD mengimbau agar sivitas akademika tidak mudah mengangkat telfon nomor yang tidak dikenal. Selain itu, jika mendapatkan ancaman dari pihak yang mengatasnamakan instansi tertentu, korban dapat segera melapor ke Unit Layanan Hukum (ULH) ITS. “ULH ITS akan memberikan pendampingan hukum bagi korban yang dirugikan baik secara psikologis maupun finansial,” ujarnya.

Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Kelautan ITS itu turut mengapresiasi langkah positif berbagai elemen sivitas akademika ITS dalam mencegah serta mendampingi korban kejahatan siber. Menurutnya, upaya ini juga menunjukkan komitmen ITS dalam penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-17 yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. “Dengan kerja sama seluruh sivitas akademika ITS, kita dapat menghindari potensi kejahatan siber dalam dunia digital,” ungkapnya menegaskan. (*)

 

Reporter: Hani Aqilah Safitri
Redaktur: Mifda Khoirotul Azma

Berita Terkait