Suasana kondusif materi menulis buku bersama mahasiswa dalam lokakarya bertajuk Penulisan dan Penerbitan Buku Ajar di hari kedua
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kali ini, ITS menyelenggarakan lokakarya bertajuk Penulisan dan Penerbitan Buku Ajar untuk para dosen dan peneliti. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Perpustakaan ITS selama tiga hari sejak Senin (4/8).
Kepala Seksi Evaluasi dan Pengembangan Metode Pembelajaran Direktorat Pengembangan Akademik dan Inovasi Pembelajaran (DirPAIP) ITS Dr Suyanto ST MT menjelaskan tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dosen dan peneliti dalam menyusun buku ajar. “Targetnya adalah membuat buku ajar yang tidak hanya relevan dan aplikatif, tetapi juga selaras dengan standar nasional pendidikan tinggi,” ujar Suyanto.
Kepala Seksi Evaluasi dan Pengembangan Metode Pembelajaran Direktorat Pengembangan Akademik dan Inovasi Pembelajaran (DirPAIP) Dr Suyanto ST MT dalam sesi sambutan pada lokakarya bertajuk Penulisan dan Penerbitan Buku Ajar
Lebih lanjut, Dosen Departemen Teknik Fisika ITS tersebut menekankan bahwa setiap dosen pada dasarnya harus memiliki buku pegangan untuk mengajar. Keberadaan buku ajar ini menjadi referensi untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami setiap materi yang diajarkan. “Maka dari itu, buku ajar tersebut harus sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) setiap mata kuliah,” tambahnya.
Untuk mendukung tujuan tersebut, peserta lokakarya dibekali materi teknis, mulai dari teknik penulisan akademik, desain tata letak, hingga strategi pengajuan naskah ke penerbit. Materi diisi oleh empat penerbit nasional terkemuka, yaitu Andi Offset, Erlangga, Deepublish, dan ITS Press. “Dengan begitu, peserta dapat memahami standar dan gaya penulisan masing-masing penerbit,” terang Suyanto.
Pemaparan materi desain tata letak dalam lokakarya bertajuk Penulisan dan Penerbitan Buku Ajar di hari ketiga
Sejalan dengan kemajuan teknologi, lokakarya tahun ini mengadakan materi baru berupa pemanfaatan artificial intelligence (AI). Dalam konteks ini, AI digunakan sebagai asisten untuk menyusun kerangka buku ajar. “Akan tetapi, substansi materi sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab penulis,” jelas pria kelahiran Blitar tersebut.
Untuk memastikan ketercapaian luaran, Suyanto menyebutkan adanya program tambahan pendampingan pascapelatihan berupa monitoring dan coaching selama 16 minggu. Proses ini mengawal naskah dari draf awal hingga siap diterbitkan oleh penerbit pilihan. “Nantinya, Perpustakaan ITS akan menjadi fasilitator yang menghubungkan penulis dengan penerbit,” paparnya.
Suyanto menambahkan bahwa program tahunan yang diinisiasi oleh DirPAIP bersama Perpustakaan ITS ini merupakan bagian dari program Quick Win yang berlangsung sejak 2024 lalu. Inisiatif ini terus digalakkan guna menjaga semangat berkarya para dosen. “Terlebih lagi, program ini menargetkan 100 judul buku ajar,” tegasnya.
Menatap ke depan, ITS juga memiliki visi jangka panjang untuk mendigitalisasi buku ajar luaran lokakarya ke dalam format kursus daring melalui platform myITS Learning. Langkah ini bertujuan memperluas aksesibilitas materi hingga ke luar sivitas akademika ITS. “Kami berharap program ini dapat memperkaya khasanah pembelajaran,” tutup Suyanto penuh harap. (*)
Reporter: Naurah Fitri
Redaktur: Thariq Agfi Hermawan
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh


