ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
05 Agustus 2025, 19:08

HMTL ITS Tingkatkan Sanitasi Kampung Mitra Lewat Pemasangan Filter Air

Oleh : itsrif | | Source : ITS Online
Foto Mahasiswa Teknik Lingkungan ITS saat melakukan instalasi filter air limbah pada gelaran Kammit 2025

Mahasiswa Teknik Lingkungan ITS saat melakukan instalasi filter air limbah pada gelaran Kammit 2025

Surabaya, ITS News — Menandai puncak kegiatan Kampung Mitra (Kammit) 2025, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan  (HMTL) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melaksanakan pemasangan filter air di RW 03 Kelurahan Medokan Semampir, Surabaya. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (2/8) ini menjadi upaya peningkatan kualitas sanitasi di lingkungan mitra.

Ketua Pelaksana Kammit 2025 Dimas Ruliaduta Ragil Islami menjelaskan bahwa masyarakat di kawasan pemukiman padat memiliki kebutuhan besar akan air bersih, khususnya untuk keperluan rumah tangga. Wilayah kampung mitra ini sendiri sebelumnya telah dilengkapi dengan sumur penampungan dan instalasi pompa air, tetapi fasilitas tersebut sudah tidak berfungsi dan kondisi airnya tidak layak pakai. “Kami fokus pada penyaringan air limbah serta perbaikan fasilitas yang telah ada,” jelasnya.

Sejalan dengan tema Kammit 2025 yakni Medokan Semampir Ramah Sanitasi (MESRA), HMTL ITS menggagas pembangunan sistem penyaringan air yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Sistem ini dipasang di Mushola Sqifa’ul Qulum guna menyaring air limbah abu-abu (greywater) berupa air bekas wudhu, sehingga dapat dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan nonkonsumsi warga sekitar.

Foto Ketua Pelaksana Kammit 2025 Dimas Ruliaduta Ragil Islami saat menjelaskan skema pemasangan pompa dan filter air limbah di RW 03 Kelurahan Medokan Semampir, Surabaya

Ketua Pelaksana Kammit 2025 Dimas Ruliaduta Ragil Islami saat menjelaskan skema pemasangan pompa dan filter air limbah di RW 03 Kelurahan Medokan Semampir, Surabaya

Mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan ITS itu memaparkan bahwa filter air memanfaatkan karbon aktif dari arang sebagai media penyaring utama. Arang tersebut dimasukkan ke dalam polynet sepanjang 50 sentimeter yang berfungsi menjaga posisinya agar tetap rapat dan tidak tersebar. Seluruh komponen ini kemudian ditempatkan dalam pipa filter sepanjang tiga meter yang dipasang pada saluran pembuangan air wudhu guna mengalirkan air yang telah melalui proses penyaringan.

Lebih lanjut, Dimas menerangkan bahwa air yang telah disaring akan dialirkan menuju sumur penampungan. Dengan pompa yang telah diganti, air tersebut dapat disalurkan ke tujuh titik keran umum yang masih aktif digunakan oleh masyarakat. “Air hasil penyaringan ini dapat dimanfaatkan secara kolektif untuk berbagai keperluan, seperti menyiram tanaman hingga mencuci kendaraan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan, Dimas bersama timnya akan melakukan pemantauan secara berkala selama bulan pertama untuk memastikan sistem penyaringan  air berfungsi optimal. Perawatan sistem dilakukan dengan mengganti filter karbon setiap dua minggu sekali. Ke depannya, masyarakat dapat melanjutkan perawatan secara mandiri guna mendukung pengelolaan sanitasi lingkungan.

foto Ketua Pelaksana Kammit 2025 Dimas Ruliaduta Ragil Islami (kiri) saat menyerahkan pompa air kepada Ketua RW 03 Kelurahan Medokan Semampir (kanan) pada pembukaan Kammit 26 Juli lalu

Ketua Pelaksana Kammit 2025 Dimas Ruliaduta Ragil Islami (kiri) saat menyerahkan pompa air kepada Ketua RW 03 Kelurahan Medokan Semampir (kanan) pada pembukaan Kammit 26 Juli lalu

Merespons kegiatan ini, Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Medokan Semampir Mochammad Yuswanto menyambut baik kemitraan dari program Kammit HMTL ITS yang telah terjalin sejak tahun lalu itu. Ia menambahkan, warga mendukung penuh dan aktif berkontribusi pada upaya peningkatan sanitasi lingkungan sekitar. “Semoga program kemitraan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya. 

Kegiatan ini juga menjadi upaya untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), poin ke-6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak. Dengan menggunakan pendekatan berbasis partisipasi masyarakat, Kammit 2025 turut menyasar poin ke-11 tentang Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan serta  poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. (*)

 

Reporter: A. Rifda Yuni Artika
Redaktur: Shafa Annisa Ramadhani

Berita Terkait