Program Global Project Based Learning (GPBL) ITS in Sustainable Building bersama KONE, Saxion University of Applied Sciences Netherlands, VIVES University of Applied Sciences Belgium dan BRAUIC China
Kampus ITS, ITS News — Surabaya berhasil meraih peringkat ke-146 dunia berdasarkan QS Best Student Cities 2025. Capaian ini menandakan keberhasilan kota ini dalam membangun lingkungan yang nyaman dan inklusif bagi mahasiswa. Tentunya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut berkontribusi dalam menyokong tercapainya prestasi ini.
Kepala Unit Reputasi Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS Dr Sarah Cahyadini ST MT PhD menyambut capaian ini dengan penuh apresiasi. Ia menilai bahwa prestasi ini merupakan bentuk pengakuan atas baiknya kualitas pendidikan dan ekosistem Kota Surabaya dalam mendukung pembelajaran mahasiswa. “Surabaya kini tak hanya dikenal sebagai Kota Pahlawan, tetapi juga diakui dunia sebagai kota yang ramah bagi mahasiswa,” ujarnya dengan yakin.
Ia menjelaskan bahwa penghargaan QS Best Student Cities 2026 didasarkan pada enam indikator penilaian utama. Indikator tersebut adalah keragaman mahasiswa nasional dan internasional, tingkat daya tarik kota, aktivitas dunia kerja, keterjangkauan biaya hidup, dan tanggapan mahasiswa. Selain itu, untuk masuk dalam pemeringkatan ini sebuah kota harus memiliki setidaknya dua perguruan tinggi yang tercantum dalam QS World University Rankings. Di Surabaya, ITS menjadi salah satunya.
Kepala Unit Reputasi Institusi KPM ITS Sarah Cahyadini ST MT PhD menjelaskan peringkat ITS di QS World University Ranking 2026
Lebih lanjut, Sarah menuturkan bahwa ITS turut memainkan peran strategis dalam pembentukan citra kota. Menurutnya, ITS telah berkontribusi melalui berbagai aspek, seperti reputasi internasional yang terus meningkat serta aktivitas akademik yang melibatkan mahasiswa lokal dan internasional. “ITS juga aktif dalam pengembangan inovasi dan teknologi serta pengabdian masyarakat,” tuturnya.
Dosen Departemen Arsitektur ITS itu menambahkan, posisi ITS yang strategis menjadi nilai tersendiri dalam mendukung proses pembelajaran. Kampus ini terletak dekat dengan akses transportasi umum Surabaya yang kian berkembang. Selain itu, biaya hidup di sekitar kampus yang relatif terjangkau menjadi nilai tambah yang lain. “ITS menjadikan infrastruktur kota serta karakter masyarakat Surabaya yang terbuka sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran,” jelasnya.
Partisipan dari berbagai negara menghadiri program internasional ITS CommTech Insight 2023
Tidak hanya itu, Sarah menyebutkan bahwa ITS juga memiliki berbagai program yang memenuhi indikator. Dua di antaranya adalah program akademik yang melibatkan mahasiswa internasional dan organisasi mahasiswa daerah yang mendukung integrasi dan keberagaman. “ITS juga berkolaborasi dengan industri nasional dan global hingga memfasilitasi mahasiswa untuk melaksanakan magang dan riset bersama industri,” tutur Sarah.
Pencapaian ini pun sesuai dengan komitmen ITS dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-11 , yakni Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Sarah menegaskan, ITS akan terus berkomitmen untuk menjadi motor penggerak kemajuan pendidikan di Surabaya. “Belajar di Surabaya bukan hanya tentang akademik, tapi juga menjadi bagian dari kota yang hidup, dinamis, dan inklusif,” ungkapnya. (*)
Reporter: Nailah Rifdah Zakiyah
Redaktur: Muhammad Fadhil Alfaruqi
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh


