Dosen Ahli dalam Sektor Industri Migas Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmen dalam menjaga hilirisasi produk risetnya agar kian berdampak bagi masyarakat luas. Hal tersebut terbukti melalui pengembangan pusat edukasi migas pertama di Indonesia yang didukung teknologi metaverse, yakni Migas Corner, yang terletak di Perpustakaan ITS. 

Dosen Ahli dalam Sektor Industri Migas Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc mengungkapkan, Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia. Peluang tersebut perlu dirasakan oleh masyarakat, salah satunya melalui penyediaan informasi terkini terkait sektor migas. “Masyarakat lokal perlu memperoleh pemahaman yang merata tentang dinamika energi nasional,” tambahnya.

Guna mendukung upaya tersebut, ITS berkolaborasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menghadirkan Migas Corner sebagai sarana edukasi migas bagi masyarakat. “Kolaborasi ini menjadi wujud nyata dukungan industri hulu migas serta pemerintah terhadap penguatan iptek di perguruan tinggi,” ungkapnya.

Salah satu pengunjung saat mengunjungi showcase informasi tata kelola hulu migas di Migas Corner ITS

Dukungan tersebut, imbuh Ketut, memungkinkan Migas Corner ITS untuk hadir guna menjawab kebutuhan masyarakat, akademisi, dan pelaku industri untuk mendapatkan informasi terkini migas. Fasilitas yang diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia ini berperan sebagai pusat data, pusat informasi, sekaligus ruang edukasi bagi masyarakat. 

Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini menambahkan bahwa konsep edukasi berbasis digital ini dirancang dalam bentuk showcase untuk menyajikan segala informasi terkait migas. Informasi tersebut meliputi sejarah industri migas di Indonesia, proses eksplorasi, dan abandonment lapangan migas. “Migas Corner ITS turut menjadi ajang untuk memamerkan berbagai produk, inovasi, dan hasil riset migas besutan ITS,” ujarnya.

Salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh Migas Corner ITS berupa edukasi interaktif tentang sektor industri migas menggunakan teknologi metaverse

Bukan hanya itu, guru besar ke-92 ITS ini turut menyampaikan bahwa teknologi metaverse memunculkan pengalaman immersive bagi pengunjung mengenai sektor migas. Hal tersebut membawa pengunjung merasakan pengalaman seolah-olah berada langsung di tengah lingkungan kerja industri migas. “Sehingga, dapat menjadi sarana pembelajaran efektif bagi tiap pengunjung,” ucapnya. 

Dalam memperkuat pemahaman sektor migas, Ketut menyebut bahwa ITS kini tengah menyusun program pengembangan industri maritim dan teknologi laut dalam melalui berbagai layanan. Layanan tersebut di antaranya ialah pelatihan bagi tenaga terampil migas laut dalam, konsultasi teknis, pengembangan standar keselamatan operasional fasilitas migas laut dalam dan lainnya. “Upaya ini menjadi wujud komitmen ITS untuk mendukung transisi energi berkelanjutan,” ucapnya.

Salah satu riset besutan ITS terkait ketahanan energi yang ditampilkan di Migas Corner ITS

Berbagai upaya tersebut menjadi komitmen ITS dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas dan ke-9 terkait industri dan inovasi. Bukan hanya itu, upaya ini menjadi wujud dukungan terhadap SDGs poin ke-7 tentang energi bersih dan terjangkau, poin ke-14 tentang menjaga ekosistem laut. Sinergi dengan berbagai pihak turut mendukung SDGs poin ke-17 yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. 

Alumnus magister di University of Newcastle, UK, ini yakin bahwa hadirnya Migas Corner ITS ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penguatan literasi energi nasional dan hadirnya riset migas yang lebih aplikatif. “Fasilitas ini bukan cuman ajang pamer, tetapi wadah inspiratif yang menjembatani generasi muda dengan teknologi dan tantangan energi masa depan,” tegas Ketut. (*)

Reporter: Hani Aqilah Safitri
Redaktur: Mohammad Febryan Khamim