Tim KKN Abmas ITS bersama masyarakat Gang Pompa Keputih setelah menyemai tanaman budidaya hidroponik

Kampus ITS, ITS News — Minimnya lahan subur di kawasan padat penduduk Keputih Timur, Surabaya menjadi tantangan tersendiri bagi warga untuk bercocok tanam. Isu ini mendorong tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengembangkan greenhouse hidroponik sebagai solusi budidaya tanaman.

Ketua tim Abmas Dedi Saputra mengungkapkan bahwa hidroponik merupakan metode budidaya tanaman yang sesuai untuk lahan tidak subur seperti tanah berawa atau kering. Pendekatan ini tidak memerlukan lahan yang luas sehingga cocok diterapkan di berbagai lokasi, termasuk kawasan perkotaan. “Metode ini memungkinkan tanaman tetap tumbuh optimal seperti budidaya tanaman secara konvensional,” terangnya.

Lebih lanjut, mahasiswa Departemen Kimia ITS itu menjelaskan bahwa greenhouse dilengkapi dengan UV-Stabilized Polyethylene atau plastik ultraviolet (UV). Material ini berfungsi mengatur intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan tanaman. Selain itu, plastik UV ini juga membantu mencegah masuknya polusi serta hama di lingkungan terbuka dan padat penduduk.

Greenhouse hidroponik juga dilengkapi dengan sistem irigasi tetes yang dirancang dapat menyalurkan air dan larutan nutrisi secara teratur ke setiap tanaman. Sistem ini bekerja otomatis selama 30 menit dengan jadwal penyiraman tiga kali sehari. “Sistem bekerja efisien dalam penggunaan air dan energi serta meminimalkan kebutuhan tenaga kerja karena tidak memerlukan penyiraman manual,” jelas mahasiswa angkatan 2022 itu.

Tim KKN Abmas ITS saat memanen hasil produksi greenhouse hidroponik bersama organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Keputih Timur, Surabaya

Dengan menerapkan metode hidroponik, Dedi bersama timnya memanfaatkan lahan seluas 2 x 7 meter di Gang Pompa, Keputih Timur, Surabaya. Lahan digunakan untuk meningkatkan produksi pangan berkelanjutan masyarakat setempat lewat budidaya tanaman cabai dan terong. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kemandirian pangan pada skala rumah tangga.

Tim yang dibimbing oleh Drs R Djarot Sugiarso KS MS ini turut melakukan sosialisasi mengenai tahapan budidaya hidroponik kepada masyarakat. Hal ini mencakup penyemaian benih, pembuatan nutrisi, hingga dasar-dasar pemasaran produk hasil budidaya. Selain itu, Dedi bersama timnya juga mempraktikkan pembuatan instalasi hidroponik dengan sistem irigasi tetes agar dapat dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat.

Kegiatan yang diselenggarakan sejak Maret hingga Oktober 2024 ini menjadi upaya ITS dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-2, tentang mengentaskan kelaparan. Mewakili timnya, Dedi berharap implementasi greenhouse hidroponik dapat mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan. “Harapannya, masyarakat dapat meneruskan budidaya tanaman secara mandiri dan berkelanjutan,” tutupnya optimistis. (*)

Reporter: A. Rifda Yuni Artika
Redaktur: Fathia Rahmanisa