ITS News

Sabtu, 06 Desember 2025
26 Juni 2025, 17:06

ITS Gagas Penerapan Konsep Danantara untuk BUMD di CEO Talk 2025

Oleh : itsnor | | Source : ITS Online
Gambar Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Agus Muhammad Hatta dalam sambutannya

Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD menyampaikan sambutannya pada CEO Talk 2025

Surabaya, ITS News — Kesejahteraan masyarakat tak lepas dari pengelolaan kekayaan alam oleh daerah. Menyadari hal ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar CEO Talk 2025 bertajuk Transformasi Konsep Danantara sebagai Financial Engineering di Sektor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai wujud kepeduliannya dalam memperkuat BUMD yang ada di setiap daerah.

Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD menjelaskan bahwa BUMD memiliki fungsi ganda sebagai pelaksana layanan publik dan sebagai pengelola kekayaan alam lokal. Hatta berpendapat bahwa pengelolaan kekayaan alam di Indonesia tidak boleh hanya menjadi objek eksploitasi ekonomi semata. “BUMD harus bertanggung jawab dalam mengelola kekayaan alam sebagai salah satu bagian dari pelayanan publik,” bebernya.

Meneruskan pernyataan Hatta, Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng menambahkan bahwa keberlanjutan layanan publik tidak mungkin hanya ditopang oleh anggaran negara yang terbatas. Ia menekankan pentingnya inovasi skema pembiayaan baru yang melibatkan peran aktif berbagai pihak. “Tak hanya negara dan swasta, tetapi juga masyarakat dapat turut berpartisipasi,” urai Arman.

Gambar Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng saat menyampaikan sambutannya

Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng saat menyampaikan sambutannya

Dalam hal ini, dosen Departemen Manajemen Bisnis ITS itu menuturkan bahwa penerapan konsep Danantara untuk BUMD dinilai memiliki potensi untuk menjadi jembatan kolaboratif antara negara, rakyat, dan sektor swasta. Tidak hanya menjawab keterbatasan anggaran negara, gagasan ini juga membuka ruang partisipatif dalam pengelolaan dana untuk mewujudkan kemandirian Indonesia dalam mengelola perekonomian negara.

Memperkuat pernyataan Arman dan Hatta, Praktisi BUMD Dr Dr Ir H Ady Setiawan SH MH MM MT memaparkan bahwa konsep Danantara menawarkan pendekatan berbasis financial engineering. Pendekatan ini dinilai Ady dapat menjadi solusi untuk memperkuat posisi BUMD di Indonesia. “Dengan mengintegrasikan tiga aspek utama keuangan yaitu modal, surat utang, dan arus kas,” terang dosen praktisi Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS itu.

Gambar Praktisi BUMD Dr Dr Ir H Ady Setiawan SH MH MM MT PIA IPM Asean Eng Clc saat memaparkan transformasi konsep Danantara sebagai financial engineering di sektor BUMD

Praktisi BUMD Dr Dr Ir H Ady Setiawan SH MH MM MT PIA IPM saat memaparkan transformasi konsep Danantara sebagai financial engineering di sektor BUMD

Ady menambahkan bahwa penggabungan aset dan permodalan melalui skema holding tidak hanya memperbaiki arus dana, tetapi juga memungkinkan redistribusi kekuatan finansial ke BUMD yang sedang bermasalah. Sebagai contoh, ia menyebut ratusan BUMD air minum di Sumatra yang jika digabungkan asetnya, berpotensi membentuk modal kolektif senilai 15 triliun rupiah. “Modal sebesar ini cukup untuk menopang BUMD yang sedang kesusahan finansial,” tuturnya.

Ia juga menilai bahwa untuk menerapkan konsep Danantara, BUMD perlu melakukan pembenahan internal serta didukung regulasi yang memadai. Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi, khususnya teknologi blockchain sebagai solusi transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana. “Karena sistem ini memungkinkan pencatatan transaksi secara terbuka dan tidak dapat diubah,” sarannya.

Gambar (dari kiri) Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng, Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Agus Muhammad Hatta, dan Perwakilan First Bullion Holding Hongkong saat penandatanganan MoU

(dari kiri) Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng, Wakil Rektor IV ITS Prof Agus Muhammad Hatta ST MSi PhD, CEO First Bullion Holding Hong Kong Philip Tam, CMO EQBR Holding Michael M Lee, dan CEO Y Carry Jimmy Chan saat penandatanganan MoU

Gelaran tahun ini juga menghadirkan Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri yang berkesempatan untuk memberikan keynote speech mengenai perdagangan dan jasa berbasis teknologi. Tidak hanya itu, komitmen ITS dalam memperkuat perkembangan teknologi juga dibuktikan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), yaitu EQBR Holdings Korea Selatan, PT Global Persada Samudera, serta First Bullion Holding dan Y Carry Hong Kong

Terselenggaranya CEO Talk 2025 menjadi panggung yang menunjukkan kontribusi akademisi dan praktisi dalam pembangunan daerah sesuai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dalam hal ini, Ady menaruh harapan besar kepada ITS untuk menjadi penggerak perubahan yang menjembatani teori dan aksi. “Semoga ITS siap berkontribusi untuk pembangunan bangsa melalui penguatan daerah, terutama BUMD,” tandasnya berharap. (*)

 

Reporter: Naurah Fitri
Redakatur: Bima Surya Samudra

 

Berita Terkait