Foto bersama Assoc Prof Dr Berto Mulia Wibawa SPi MM PhD mewakili ITS (paling kanan) dengan perwakilan Konsorsium Laboratorium Satelit (SatLab) lainnya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya menunjukkan komitmennya dalam memperluas jejaring akademik secara internasional. Kali ini, melalui Departemen Manajemen Bisnis (MB), ITS resmi menjadi bagian Consortium of Satellite Laboratories for Social Entrepreneurship and Sustainability (SatLab Consortium).
Kepala Departemen MB ITS Assoc Prof Dr Berto Mulia Wibawa SPi MM PhD membeberkan, konsorsium ini merupakan inisiatif kolaboratif global yang berfokus pada penelitian interdisipliner, pendidikan, dan praktik nyata di bidang kewirausahaan sosial dan pembangunan berkelanjutan. Lebih lanjut, SatLab Consortium ini pun menginisiasikan pembangunan ekosistem laboratorium satelit yang terhubung secara global namun tetap berpijak pada konteks lokal institusi masing-masing.
Sambung Berto, pendirian konsorsium yang diselenggarakan di HSE University Saint Petersburg, Rusia pada Mei lalu ini selaras dengan komitmen Departemen MB ITS terkait pengembangan kewirausahaan sosial di ranah akademik dan komunitas. “Keterlibatan MB ITS dalam perhimpunan ini juga penting untuk meningkatkan inovasi sosial dan kolaborasi riset lintas sektor dengan skala internasional,” tuturnya.
Penandatanganan Manifesto Konsorsium oleh Kepala Departemen Manajemen Bisnis ITS Assoc Prof Dr Berto Mulia Wibawa SPi MM PhD (kanan) bersama Direktur HSE University Dr Anna Tyshetskaya (tengah)
Selain itu, partisipasi MB ITS dalam konsorsium ini juga mendukung penuh visi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi khususnya melalui semangat “Kampus Berdampak”. Visi ini menempatkan institusi pendidikan tinggi sebagai agen transformasi sosial dan pusat solusi bagi tantangan nyata bangsa. “Lewat himpunan ini kami yakin dapat memperkaya riset kolaboratif dan kontribusi sosial MB ITS kepada masyarakat,” jelasnya lebih lanjut.
Terkait hal ini, konsorsium ini menghimpun institusi pendidikan tinggi terkemuka di dunia yang mencakup 5 negara yaitu Brasil, Kolombia, Malaysia, Meksiko, dan Rusia. Ke depannya, pihak-pihak yang terlibat dalam konsorsium ini diharapkan dapat saling belajar dan berbagi praktik terbaik dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat.
Tak hanya itu, melalui konsorsium ini dapat menjadikan ITS mencapai transformasi pendidikan tinggi global yang lebih inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada Sustainable Development Goals (SDGs). Gelaran ini sejalan dengan SDGs poin ke-4 dan ke-17 terkait Pendidikan Berkualitas dan Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan. “Kami berkomitmen dalam mendukung perubahan global yang berkelanjutan tanpa melupakan tanggung jawab lokal,” terangnya mengakhiri. (*)
Reporter: Mohammad Fariz Irwansyah
Redaktur: Mifda Khoirotul Azma
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
Bangkalan, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya untuk mendorong pengembangan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren.

