Proses penyemprotan cairan probiotik EM4 oleh Dr Ir Totok Soehartanto DEA guna menjaga kelembapan media budidaya cacing
Kampus ITS, ITS News — Baglog merupakan media tanam yang digunakan untuk budidaya jamur. Apabila jamur telah dipanen, baglog akan menjadi limbah organik dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan. Berangkat dari permasalahan tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memanfaatkan baglog sebagai campuran untuk media budidaya cacing.
Ketua tim Abmas Dr Ir Totok Soehartanto DEA mengungkapkan bahwa masih banyak petani jamur yang cenderung membuang langsung baglog tanpa mengelolanya lebih lanjut. Padahal jika dikelola dengan tepat, baglog dapat dimanfaatkan sebagai campuran media tanam yang subur untuk budidaya cacing dan tanaman. “Saya dan tim pun mencoba untuk memanfaatkan limbah baglog tersebut dengan pupuk kompos dan tanah taman,” jelasnya.

Proses pencampuran limbah baglog dengan tanah taman dan pupuk kompos sebagai media budidaya cacing
Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS itu menyebutkan jika baglog, pupuk kompos, dan tanah taman ia campur dengan perbandingan 1 : 1. Campuran ini menghasilkan media yang kaya nutrisi dan mendukung pertumbuhan cacing secara optimal. Selain itu, untuk meningkatkan kadar kesuburan tanah, unsur hara, dan kelembaban. “Budidaya cacing pada media tersebut juga untuk meningkatkan nutrisi pada tanah,” tambah Totok.
Lebih lanjut, cacing yang dibudidayakan dalam media tersebut memiliki kadar enzim tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan, seperti membantu penyembuhan tifus. Selain itu, kotoran cacing atau vermicompost mampu memberikan nutrisi tambahan bagi media tanah dan medianya sendiri mampu digunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman. “Masing-masing juga memiliki daya jual yang tinggi,” ungkapnya.
Hasil pemanfaatan media budidaya cacing sebagai media tanam bibit melon
Kegiatan yang dilakukan di Eco Urban Farming ITS tersebut merupakan salah satu upaya dari ITS untuk menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-15 tentang ekosistem daratan. Ke depan, Totok dan tim akan bekerja sama dengan para petani dan organisasi pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) sebagai wadah untuk menyebarluaskan inovasi ini dan mendukung perekonomian mereka. (*)
Reporter: Nabila Hisanah Yusri
Redaktur: Rayinda Santriana
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh
