Pengurus Ikatan Alumni Teknik Lingkungan (IKATL) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar diskusi terkait fokus pembangunan Indonesia yang berkelanjutan (Sumber: tvonenews.com)

 

Kampus ITS, ITS News – Dalam rangka merespons dampak perubahan iklim yang semakin nyata, Ikatan Alumni Teknik Lingkungan (IKATL) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar diskusi bertajuk Pembangunan Berkelanjutan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran alumni dalam mendukung agenda keberlanjutan di masyarakat ini dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (17/5).

Forum tersebut menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan yang dinilai menjadi tantangan utama dalam menghadapi krisis iklim. Perubahan iklim tidak hanya menjadi isu global, tetapi juga telah berdampak langsung pada ekosistem lokal, ketersediaan air bersih, dan kesehatan publik. Oleh karena itu, peran alumni Teknik Lingkungan dinilai penting sebagai agen perubahan yang mampu memberi solusi konkret di tengah masyarakat.

Direktur Urusan Publik, Komunikasi, dan Keberlanjutan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia Lucia Karina mengungkapkan, alumni ITS memiliki posisi strategis dalam membentuk budaya ramah lingkungan. Menurutnya, kontribusi alumni tidak sebatas pada profesi, melainkan juga pada pengaruh yang mereka bawa ke komunitas. “Alumni harus menjadi pelopor yang memberi contoh nyata dalam menghadapi krisis iklim,” tegasnya.

Para peserta mengikuti jalannya diskusi bertema pembangunan berkelanjutan yang diselenggarakan oleh IKATL ITS (Sumber: tribunnews.com)

Selain menjadi ruang diskusi isu lingkungan, kegiatan ini juga mempererat jejaring antara alumni dan mahasiswa aktif. Interaksi lintas generasi tersebut membuka ruang kolaborasi dalam merumuskan strategi keberlanjutan, mulai dari mitigasi perubahan iklim hingga pengelolaan sampah berbasis komunitas. Harapannya, pemikiran lintas bidang dan lintas angkatan dapat menjadi bekal dalam menyusun kebijakan yang lebih adaptif.

Tak hanya itu, Ketua Umum IKATL ITS Darmawan Pramana menegaskan bahwa alumni Teknik Lingkungan memiliki tanggung jawab moral untuk terlibat aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Salah satu bentuk kontribusi yang diangkat dalam diskusi ialah gagasan penanganan sampah di Jakarta yang memerlukan pendekatan partisipatif. “Kami ingin keberadaan alumni berdampak langsung, bukan hanya simbolik,” tandasnya.

Melalui kegiatan ini, IKATL ITS menunjukkan komitmen untuk terus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs). Forum ini secara khusus menyoroti poin ke-13 tentang aksi terhadap perubahan iklim dan poin ke-11 terkait kota serta permukiman yang berkelanjutan. Dengan sinergi antaralumni, diharapkan lahir gerakan kolektif yang mampu menjawab tantangan lingkungan secara nyata. (*)

Reporter: Nadhifa Raghda Syaikha
Redaktur: Nurul Lathifah